Berita Nasional
Kontroversi Wasit Ahmed Al Kaf, Apa Tindakan FIFA Bahrain vs Indonesia? Pengamat: Mungkin Akan Ada
Seperti diketahui, PSSI akan mengajukan protes kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
“Wasit keempat menunjukkan waktu tambahan minimum yang diputuskan oleh wasit pada akhir menit terakhir setiap babak,” tulis aturan FIFA bagian durasi pertandingan halaman 83 nomor 7 poin 3.
“Waktu tambahan dapat ditambah oleh wasit tetapi tidak dapat dikurangi. Wasit tidak boleh mengkompensasi kesalahan pencatatan waktu pada babak pertama dengan mengubah durasi babak kedua,” tambahnya.
Kontroversi Wasit Ahmad Al Kaf
Lalu, apa saja kontroversi yang dibuat wasit Ahmed Al Kaf dalam laga Indonesia vs Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia?
1. Mudah beri kartu ke Indonesia
Wasit Ahmed Al Kaf dikenal mudah memberikan kartu pelanggaran dalam pertandingan yang dipimpinnya. Hal itu juga terlihat dalam laga Indonesia vs Bahrain.
Namun, dia tampak lebih banyak memberikan pelanggaran bagi Indonesia daripada Bahrain.
Padahal, kontak fisik yang terjadi antarpemain cenderung minim.
Dalam laga ini, Indonesia tercatat membuat 27 pelanggaran.
Dua pelanggaran berbuah kartu kuning untuk Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen. Pasukan Garuda juga membuat dua offside.
Sebaliknya, Bahrain hanya memiliki sepuluh pelanggaran.
Satu pelanggaran berbuah kartu kuning untuk Amine Benaddi.
Padahal, ada momen-momen ketika Bahrain melanggar pemain Indonesia dengan keras tapi tidak dinyatakan sebagai pelanggaran.
Tak hanya pemain yang mendapat kartu, Al Kaf bahkan memberikan kartu merah kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji saat memprotes pertandingan yang belum berakhir meski injury time selesai.
2. Tidak beri tendangan bebas
Selanjutnya, Al Kaf juga disorot karena tidak memberikan tendangan bebas kepada timnas Indonesia pada babak kedua.
Padahal saat itu, Rafael Struick dilanggar pemain belakang Bahrain tepat di depan kotak penalti.
Wasit Al Kaf hanya memberikan drop ball kepada timnas Indonesia.
Wasit beralasan, tendangan bebas tidak diperlukan karena bola mengenai Rafael saat dilanggar pemain lawan. Indonesia pun kehilangan peluang membuat gol.
3. Tambah waktu melebihi injury time
Saat pertandingan mencapai menit ke-90, wasit memberikan tambahan waktu atau injury time selama enam menit. Itu berarti laga seharusnya usai pada menit ke-90+6.
Namun, wasit tidak menghentikan laga tersebut meski waktu tambahan habis. Akibatnya, Bahrain membuat gol pada menit 90+9 atau tiga menit lebih lama dari waktu pertandingan seharusnya berakhir.
Selama babak tambahan waktu, tidak ada kejadian khusus yang membuat injury time dapat bertambah lebih dari waktu yang sudah ditetapkan.
Situasi ini memicu protes. Sebab, tim Merah Putih nyaris menang 2-1 atas Bahrain sebelum disamakan kedudukannya menjadi 2-2.
4. Tidak cek VAR untuk Bahrain
Selain waktu yang bermasalah, gol penyama kedudukan pada menit ke-90+9 itu juga menimbulkan kontroversi.
Sebab, gol itu dinyatakan sah meski wasit tidak mengecek VAR. Al Kaf seharusnya memastikan gol terakhir yang dibuat Mohamed Marhoon sah atau tidak melalui VAR.
Pengecekan diperlukan karena penyerang nomor 9 Bahrain, Husein Abdulkarim tampak mengalami offside sebelum Mohamed Marhoon menerima bola.
Pertandingan tersebut membuat Indonesia menempati peringkat kelima klasemen Grup C dengan torehan tiga poin dari tiga kali bermain imbang lawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (1-1).
Sanksi FIFA untuk Bahrain Sebelum Laga vs Indonesia
Faktanya, ternyata FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA), Rabu (9/10/2024).
Sanksi tersebut turun tepat sehari menjelang pertandingan Bahrain vs Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (10/10/2024) malam.
Mengutip kompas.com, pengelola dan operator Timnas berjuluk Dilmun's Warriors itu dihukum karena suporter sepak bola setempat menyalakan laser yang menyoroti beberapa pemain Jepang, dalam matchday kedua Grup C yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, (10/9/2024) lalu.
Tak hanya itu, pendukung tuan rumah juga meniup peluit yang sangat mengganggu jalannya pertandingan antara Bahrain vs Jepang.
Namun, meski mendapatkan gangguan dari suporter tuan rumah, Timnas Jepang berhasil menang telak atas Bahrain dengan skor 5-0.
Dikutip dari Alwatan News, Rabu (9/10/2024), FIFA memutuskan untuk menjatuhkan sanksi denda kepada Federasi Sepak Bola Bahrain senilai 5.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 91 juta.
Selain itu, FIFA juga memutuskan untuk mendenda Federasi Sepak Bola Bahrain dalam jumlah yang sama karena meniup peluit saat lagu kebangsaan Jepang dinyanyikan sebelum dimulainya pertandingan.
Sehingga, total denda yang dijatuhkan FIFA kepada BFA sebesar 1.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 182 juta.
Hukuman itu bisa kembali didapat BFA apabila suporter Bahrain melakukan aksi yang sama ketika melawan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
| YLBHI Desak Presiden Prabowo Terbitkan Perppu Batalkan KUHAP yang Baru Disahkan DPR |
|
|---|
| SOSOK Biodata Victor Rachmat Hartono, Bos PT Djarum Putra Robert Budi Hartono Dicekal Keluar Negeri |
|
|---|
| Kontroversi KPK Pinjam Uang Rp 300 Miliar ke Bank untuk Pamer Ungkap Kasus, Ini Fakta Sebenarnya |
|
|---|
| Reaksi Purbaya Jawab Isu Ada Pegawai Bea Cukai Terima Suap Baju Bekas Rp 550 Juta |
|
|---|
| Profil dan Harta Kekayaan Mardani Ali Sera yang Baru Dicopot PKS dari Posisi BKSAP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/wasit-ahmed-bahrain-tribunmedan.jpg)