Berita Viral

KISAH Pilu Siswa SD di Maluku Tenggara Bertaruh Nyawa ke Sekolah, Lewat Jembatan Rusak Tiap Hari

Puluhan siswa SD terlihat melintas di atas jembatan yang rusak. Mereka setiap hari melintas di jalan rusak ini agar bisa ke sekolah.

HO
Puluhan siswa SD terlihat melintas di atas jembatan yang rusak. Mereka setiap hari melintas di jalan rusak ini agar bisa ke sekolah. 

“Ini karena air surut. Kalau air surut, harus lepas sepatu dan celana supaya tidak basah. Lebih suka kalau air laut sedang pasang,” kata Ali.

Setelah melewati pasir, mereka melangkah ke laut dengan air setinggi lutut.

Setelah itu, Ali dan teman-temannya menaiki perahu yang disewa dengan harga sekitar Rp 2.000 per siswa.

Perjalanan menyeberangi lautan memakan waktu sekitar 20 menit hingga mereka tiba di pelabuhan Tampo, Kabupaten Muna.

“Kalau ombaknya keras, kami semua masuk ke dalam tenda perahu. Kalau musim hujan, biasanya kami tidak bisa pergi ke sekolah karena basah,” kata Ali, menggambarkan tantangan yang mereka hadapi dalam perjalanan.

Setelah tiba di pelabuhan, para siswa ini harus berjalan kaki sekitar 300 meter menuju sekolah mereka.

Meskipun perjalanan yang mereka tempuh sangat berat, semangat untuk bersekolah tetap tinggi.

Ali juga berharap agar pemerintah dapat membangun sekolah SMA di desa tempat tinggalnya.

“Saya harap kepada pemerintah supaya dapat membangun sekolah SMA Negeri di desa tempat tinggal saya,” ujarnya, mencerminkan harapan yang besar bagi kemajuan pendidikan di daerahnya.

Kisah perjuangan siswa-siswa ini bukan hanya sekadar tentang perjalanan fisik.

Akan tetapi juga tentang semangat dan tekad untuk meraih cita-cita mereka meskipun harus menghadapi rintangan yang cukup berat.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved