Breaking News

Berita Viral

BEDA CARA Israel Menyerang Lebanon, Kini 816 Orang Tewas, 2.507 Terluka, Puluhan Ribu Mengungsi

Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) terus bertambah.

Editor: AbdiTumanggor
VIA BBC
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 816 orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC) 

Seperti diberitakan Kompas.com pada Senin (23/9/2024), Israel bersiap mengepung 5.000 personel Hamas di Gaza utara, diawali dengan perintah mengungsi bagi para warga Palestina.

Rencana taktik pengepungan Hamas itu diusulkan oleh para pensiunan komandan militer Israel, yang kemudian diajukan beberapa anggota parlemen dalam rapat komite parlemen tertutup bulan ini.

Adapun untuk terowongan bawah tanah Gaza—yang terbesar ditemukan Israel pada 17 Desember 2023—IDF telah membanjirinya dengan air laut. 

“Ini termasuk serangkaian alat yang dikerahkan oleh IDF untuk menetralisir ancaman jaringan terowongan bawah tanah Hamas,” kata militer membenarkan laporan media, dikutip dari kantor berita AFP.

Israel menjulukinya sebagai "metro Gaza". Ada 1.300 terowongan sepanjang 500 kilometer yang ditemukan sejak awal perang Israel-Hamas pada Oktober 2023, menurut studi dari akademi militer Amerika Serikat (AS) yaitu West Point. 

Militer Israel bersumpah menghancurkannya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. 

Militer Israel berujar bahwa mereka berhati-hati agar tidak merusak air tanah di daerah tersebut. 

“Pemompaan air hanya dilakukan di jalur terowongan dan lokasi tertentu, sesuai metode pengoperasiannya untuk masing-masing kasus,” katanya.

"Di masa lalu, gas air mata atau bahan kimia digunakan untuk membersihkan terowongan", terang salah satu pakar terkemuka di bidang ini, Daphne Richemond-Barak, dalam bukunya, Underground Warfare.

Namun, hal ini "kemungkinan besar sekarang akan dianggap melanggar hukum (internasional),” tulisnya.

Dikutip dari BBC Indonesia, sejak 2014 militer Israel mengerahkan unit khusus untuk berperang di terowongan. 

Unit-unit semacam itu sering berlatih dalam lingkungan simulasi realitas fisik atau virtual di Israel.

Unit khusus tersebut mencakup tentara yang dilatih menggunakan sensor khusus untuk mengetahui apa yang terjadi di terowongan, serta tentara lain yang bertempur di bawah tanah.

Unit-unit ini juga dibantu oleh robot serta anjing terlatih saat mengakses terowongan.

John Spencer, salah satu pendiri Kelompok Kerja Internasional untuk Perang Bawah Tanah, menyatakan bahwa dia belum pernah melihat kekuatan militer lain melakukan pekerjaan persiapan perang terowongan sebanyak yang dilakukan tentara Israel.

Sumber: bbc
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved