Breaking News

Berita Viral

BEDA CARA Israel Menyerang Lebanon, Kini 816 Orang Tewas, 2.507 Terluka, Puluhan Ribu Mengungsi

Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) terus bertambah.

Editor: AbdiTumanggor
VIA BBC
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 816 orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 816 orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990.

Kedua belah pihak—baik militer Israel dan kelompok milisi di Lebanon, Hizbullah, yang didukung Iran—bersikeras mereka akan melanjutkan serangan satu sama lain.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka telah menyerang lokasi militer di Lebanon selatan yang digunakan untuk menembakkan roket.

Sementara itu, Hizbullah mengeklaim telah menembakkan ratusan roket ke beberapa wilayah di Israel utara.

Selain sebanyak 816 orang Lebanon tewas, juga 2.507 orang lainnya terluka, dan puluhan ribu jiwa mengungsi.

Ribuan keluarga juga telah meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan, dengan banyak keluarga memenuhi jalanan dan terjebak dalam kemacetan di Beirut.

PBB melaporkan lebih dari 30.000 orang meninggalkan Lebanon menuju Suriah selama tiga hari terakhir.

Angka tersebut menurut perhitungan Anadolu Agency berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Lebanon.

Jumlah korban kemungkinan akan bertambah mengingat militer Israel masih melakukan serangan udara di beberapa area di Lebanon. 

Israel Gunakan Taktik Berbeda Dalam Menyerang Lebanon

Israel menggunakan taktik berbeda ketika melawan Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon.

Variasi taktik oleh militer Israel (IDF) ini juga terkait perbedaan medan pertempuran serta peta kekuatan Hamas dan Hizbullah yang bersekutu tersebut.

“Hizbullah bukanlah Hamas. Ada kesamaan, tetapi juga perbedaan,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dalam keterangannya dikutip Senin (30/9/2024).

“Medannya terlihat berbeda, musuhnya terlihat berbeda, ancaman dan tantangannya juga berbeda,” lanjutnya.

Untuk melawan Hamas, Israel berfokus ke pengepungan di Gaza terutama lokasi terowongan bawah tanah, sedangkan ketika melawan Hezbollah baru-baru ini IDF diduga memulai serangan terbesarnya dengan ledakan pager dan walkie-talkie.

Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 816 orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC)
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 816 orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC)
Sumber: bbc
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved