Kesehatan
Kenali Ciri Penyakit Jantung, Keringat Dingin Hingga Sakit Perut Bisa Jadi Tanda
Beberapa tanda penyakit jantung dapat dikenali dengan ciri seperti mudah lelah, keringat dingin hingga sakit perut bisa jadi pertanda
Jika Anda merasakan tersedak dan gejala penyakit jantung lain, segera hubungi dokter.
13. Tidak enak badan
Tanda penyakit jantung lainnya yang kerap tidak disadari adalah rasa tidak enak badan.
Rasa tidak badan ini mulanya muncul dari nyeri dada atau mual seperti saat masuk angin.
Bedanya, tidak enak badan pada penyakit jantung kerap muncul tiba-tiba dan tanpa penyebab jelas.
Cara Mencegah dan Mengatasinya
Ahli penyakit jantung UGM, dr Dyah Samti Mayasari, Ph.D, Sp.JP mengatakan, melihat tingginya pengidap penyakit jantung di Indonesia, maka sangat diperlukan menjaga kesehatan jantung.
Baca juga: Apa Itu Bulan Bahasa Hingga Diperingati Tiap Oktober
“Oleh karena itu, apakah kita sudah menjaga jantung dengan benar? Karena menjaga jantung ini tak lepas dari gaya hidup sehat," katanya dalam kegiatan kampus UGM, beberapa waktu lalu.
Secara umum, gaya hidup sehat berupa diet yang sehat, tidak merokok, rutin berolahraga dan menjaga berat badan adalah hal-hal yang harus dilakukan.
Melakukan pemeriksaan sebagai deteksi dini faktor risiko dan menghindari stres.
"Terapkan diet yang rendah lemak, dengan tinggi serat serta buah dan sayur, yang tentunya akan membantu menekan angka LDL sebagai kolesterol jahat dan meningkatkan kadar HDL sebagai kolesterol baik," ungkap Dyah.
Baca juga: Meski Bau, Petai Ternyata Punya Manfaat Bagi Kesehatan
Selain itu, mengurangi konsumsi garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) dalam sehari, dan mencegah minuman-minuman kemasan dengan pemanis gula.
Konsumsi kacang-kacangan juga disarankan sebanyak 30 gram per hari, tetapi kacang yang dipilih adalah yang tanpa garam.
Juga disarankan untuk mengonsumsi ikan 1-2 kali dalam seminggu.
Sementara konsumsi daging merah tanpa lemak, produk susu rendah lemak serta minyak sayuran dibatasi.
"Berhenti merokok, termasuk tidak menjadi perokok pasif, merupakan cara yang efektif untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung," jelasnya.
Baca juga: AKHIRNYA Zaskia Gotik Jawab Masa Lalu Hubungannya dengan Reza SMASH
Baca juga: Hilang dari Dunia Hiburan, Terungkap Penyakit yang Diderita Andre Taulany
Dukungan keluarga dekat sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program berhenti merokok.
Baca juga: KELAKUAN Ibu Mertua Urus Masalah Ranjang, Ritual Malam Pertama Pengantin Wanita Syok di Kamar
Jangan lupa olahraga rutin.
Olahraga dapat mengoptimalkan pengantaran oksigen ke otot jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, dan meningkatkan “kolesterol baik” dalam tubuh.
“Olahraga yang saya anjurkan untuk menjaga jantung adalah aktivitas fisik yang dilakukan selama 30-60 menit setiap harinya, 5 hari atau lebih dalam seminggu. Aktivitas fisik yang disarankan adalah aktivitas dengan intensitas sedang dan bersifat aerobik, seperti berjalan cepat, berlari, bersepeda maupun senam aerobik," paparnya.
Penelitian menunjukkan, setiap peningkatan konsumsi oksigen olahraga sebesar 1mL/kg/menit akan berhubungan dengan 14-17 persen penurunan risiko penyakit jantung dan kematian baik pada laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Memanaskan Sayur Bayam Berulangkali Tidak Direkomendasikan Bagi Kesehatan
Demikian pula berat badan merupakan salah satu faktor yang juga penting dalam menjaga jantung.
“Lingkar pinggang yang disarankan untuk daerah Asia adalah <90>
Dyah Samti menyebut beberapa faktor risiko penyakit jantung antara lain tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes dan kadar kolesterol yang tinggi.
Pemeriksaan deteksi dini faktor risiko dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah maupun pemeriksaan kolesterol darah.
Seseorang yang melakukan pemeriksaan dan mendapati hasil yang tidak normal maka perlu pemantauan lebih sering dan penatalaksanaan yang lebih intensif. Konsultasi dengan dokter ahli sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi hal-hal apa yang harus dilakukan dan perlu tidaknya penggunaan obat atau tidak perlu menggunakan obat tapi cukup hanya dengan modifikasi gaya hidup sehat.
“Penentuan ini sangat tergantung pada seberapa tinggi tekanan darah atau kadar gula darah dan kolesterol dan seberapa banyak faktor risiko lain yang dimiliki oleh seseorang," urainya.
Menghindari stres juga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Stres yang berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan denyut jantung, serta dapat menjadi pemicu terjadinya serangan jantung.
Dyah mengakui setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menghindari stres berlebih sepanjang tidak bertentangan dengan gaya hidup sehat.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Serangan-penyakit-Jantung-Serangan-penyakit-Jantung.jpg)