Berita Medan
Semangat Eva Pasaribu Cari Keadilan Kematian Keluarganya, Ikut Aksi Depan Pomdam I BB
Matanya menyorot tajam ke arah gedung Denpom I Bukit Barisan, tempat ia melapor beberapa waktu lalu, namun hingga kini tidak jelas kelanjutan laporan
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Sejak laporan dilayangkan, hingga kini tak jelas bagaimana kelanjutannya.
Bahkan, informasi sejauh mana pemeriksaan, penyelidikan tak pernah diungkap ke publik oleh Pomdam.
Padahal, kata Irvan, mereka sudah mengumpulkan saksi dan menyerahkan bukti adanya dugaan keterlibatan Koptu HB sehingga seharusnya sudah ada penetapan tersangka.
"Tapi sampai saat ini hal itu juga belum terjadi dan aksi ini juga sangat kita sayangkan dan kecewakan, TNI yang punya jargon 'bersama rakyat kuat' tetapi tak mampu hadir hari ini menyampaikan apa proses yang sudah terjadi dan bahkan tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan sampai mana kasus ini.
Irvan menduga, Kodam I Bukit Barisan sengaja menutup-nutupi adanya keterlibatan personelnya.
Padahal, Polda Sumut dalam rekonstruksi jelas menandakan adanya keterlibatan Koptu HB.
Tapi sayangnya, hal ini terkesan ditutup-tutupi oleh Kodam I Bukit Barisan.
"kenapa, kalau kasus ini tidak ditutupi, maka seharusnya dengan gampang ini ini harus disampaikan. Oeh karena itu kita menyampaikan kekecewaan kita sebagai tim yang mendampingi (KKJ dan aktivis Kamisan)"
Aksi dimulai dari pukul 13:30 WIB hingga pukul 16:30 WIB atau dari panas terik hingga matahari mulai meredup.
Namun demikian, massa diberikan harapan palsu oleh Pomdam karena di awal dijanjikan akan ada audiensi. Tapi nyatanya itu batal dengan berbagai alasan kurang jelas.
Mereka pun kecewa dengan sikap yang dianggap kurang profesional oleh Pomdam I Bukit Barisan.
"Awalnya kita tadi mau diterima, bisa diskusi dengan kamera, 7 orang katanya. Kemudian 5 orang, terus kita tunggu lagi. Kita ini pemilik kedaulatan tertinggi rakyat, bukan disuruh menunggu seperti ini dan kita sudah bernegosiasi dan diskusi, namun sampai sekarang bisa dilihat tidak ada itu."
Sebelumnya, kebakaran yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6/2024) dini hari menyebabkan empat orang yang berada di dalam rumah tewas.
Keempatnya adalah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan, Efrida Ginting (48) istri dari Sempurna, kemudian Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna.
Dalam penanganan perkara ini, sudah ada tiga orang yang dijadikan tersangka yakni Yunus Syahputra Tarigan dan Rudi Apri Sembiring sebagai eksekutor membakar rumah dan Bebas Ginting sebagai orang yang memerintahkan.
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Eva-Meliani-Pasaribu-anak-mendiang-Rico-Sempurna-Pasaribu-saat-demo-di-depan.jpg)