Sumut Terkini

Darurat Wabah Monkeypox Global, Dinkes Sumut Lakukan Investigasi dan Pelacakan, Ini Kelompok Rawan

Pihaknya terus memantau perkembangan situasi dan bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

|
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
nabd.com
Penderita virus cacar monyet/monkeypox atau mpox. 

1. Memantau perkembangan situasi dan informasi M-Pox melalui website https://infeksiemerging.kemkes.go.id

2. Melaksanakan pencegahan, deteksi dan respon mengacu pada Pedoman Pencegahan dan Pengendalian M-Pox

3. Memantau, melaporkan dan memastikan kasus sesuai dengan definisi operasional jika ada melalui laporan EBS ( Event Bases Surveilance) = Surveilans Berbasis Kejadian di aplikasi SKDR dan PHEOC ( Public Health Emergency Operation Center)

4. Jika ada kasus suspek M-Pox mengirimkan spesimen kasus ke laboratorium rujukan nasional

5. Jika ada kasus menindaklanjuti laporan penemuan kasus suspek/ probable/ konfirmasi dari fasyankes dengan melalukan investigasi 1 x 24 jam termasuk melakukan pelacakan kontak erat kasus

6. Menyebarluaskan informasi atau melakukan KIE tentang M-Pox kepada masyarakat dan fasyankes di wilayah prov sumut.

7. Meningkatkan komunikasi risiko terutama menyasar kelompok berisiko terjadi penularan M-Pox seperti polulasi kunci ( LSL, WPS, Waria dan Penasun) dan juga populasi khusus seperti pasangan populasi kunci, bumil, pasangan ODHIV, pelanggan PS. 

Sebagai informasi, Mpox atau cacar monyet dapat menyebar cepat melalui kontak dekat. Biasanya menyebabkan gejala ringan seperti flu serta lesi berisi nanah pada kulit tubuh.

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Kondisi darurat ini merupakan penetapan kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Wabah infeksi virus yang bermula di Republik Demokratik Kongo dan kini menyebar ke negara-negara lainnya.

Virus Mpox dilaporkan di Kongo lebih dari satu dekade (selama 10), kasusnya selalu naik. 

Dia melaporkan bahwa tahun lalu, kasusnya naik secara signifikan, dan pada 2024 terdapat 15.600 kasus dan 537 kematian, lebih dari total pada tahun lalu.

(DYK/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved