Maksimalkan Nutrisi Selama Kehamilan, Gizi Seimbang untuk Pertumbuhan Janin Optimal

Penulis : Deswita Nabila, Dika Amelia, Indah Sari Harahap, Jellia Amelja, Launi May Harahap, Putri Salsa Nabilla, Syoufi Adawiyah, Yhola Sinta Munthe

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan adalah langkah krusial dalam memastikan kesehatan ibu dan bayi. Ibu hamil harus memperhatikan asupan gizi yang seimbang dan kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan janin. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas panduan lengkap tentang kebutuhan gizi ibu hamil dan berbagai hal yang harus dihindari selama masa kehamilan.

Pentingnya Gizi Seimbang Selama Kehamilan

Kehamilan adalah masa yang sangat penting, dimana ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi dari biasanya. Sebagai catatan, kebutuhan kalori untuk perempuan usia 19-49 tahun adalah sekitar 2150-2250 kkal per hari dengan asupan protein sekitar 60 gram per hari. Namun, selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan tambahan 180-300 kkal dan tambahan protein hingga 30 gram per hari. Hal ini penting untuk memastikan perkembangan janin berjalan optimal.

Asupan Gizi Utama yang Harus Dipenuhi

• Folat dan Asam Folat
  Asam folat adalah nutrisi penting yang dapat mencegah risiko kelahiran prematur. American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi 600-800 mikrogram folat setiap hari. Makanan seperti hati, kacang-kacangan, telur, dan sayuran hijau tua merupakan sumber folat yang baik.
• Kalsium
  Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada bayi. Ibu hamil memerlukan sekitar 1000 miligram kalsium per hari. Sumber kalsium terbaik meliputi susu, yoghurt, keju, dan ikan yang rendah merkuri seperti salmon.
• Vitamin D
  Vitamin D membantu dalam pembentukan tulang dan gigi. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 600 IU vitamin D per hari. Sumber alami vitamin D termasuk ikan berlemak dan susu.
• Protein
  Kebutuhan protein meningkat selama kehamilan, terutama di setiap trimester. Ibu hamil membutuhkan sekitar 70 hingga 100 gram protein setiap hari. Sumber protein yang baik termasuk daging sapi tanpa lemak, ayam, dan kacang-kacangan.
• Zat Besi
  Untuk mencegah anemia, ibu hamil harus mendapatkan 27 miligram zat besi setiap hari. Sumber zat besi meliputi daging merah, unggas, dan sereal yang diperkaya zat besi.

Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi

Beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari atau dibatasi selama kehamilan meliputi:

• Makanan yang diawetkan dan mengandung bahan tambahan yang berisiko.
• Daging, telur, atau ikan yang dimasak setengah matang karena bisa mengandung bakteri berbahaya.
• Konsumsi kafein yang berlebihan dari kopi dan coklat, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
• Makanan tinggi gula dan lemak, seperti keripik dan cake, yang berpotensi meningkatkan berat badan berlebihan.
• Makanan yang mengandung gas, seperti nangka dan kol, yang dapat menyebabkan nyeri ulu hati.
• Minuman ringan yang mengandung gula tinggi dan dapat mempengaruhi berat badan ibu serta bayi.

Selama kehamilan, ibu hamil rentan terhadap beberapa kondisi kesehatan, seperti anemia, preeklampsia, diabetes gestasional, dan hipertensi. Setiap kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, sehingga penting untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan menjaga pola makan yang sehat.

Menjaga asupan gizi yang tepat selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Dengan memperhatikan panduan gizi dan menghindari makanan yang berisiko, ibu hamil dapat memastikan kehamilan yang sehat dan meminimalkan risiko komplikasi. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga disarankan untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi masing-masing ibu hamil.

(*)