Sumut Terkini
Kuasa Hukum WSJ Beauty Ngaku Tahu Ekshumasi Jasad Selebgram yang Tewas Gegara Sedot Lemak dari Media
Diketahui Ella meninggal dunia saat sedang menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan yang berada di Kota Depok.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
Ella memiliki akun Instagram bernama @ellanzr.
Berdasarkan akun Instagram pribadinya itu, Ella diketahui mempunyai dua bisnis.
Bisnis pertama diberi nama Fusionne dan bisnis kedua yaitu usaha papan bunga.
Adapun usaha papan bunganya bernama ENS Karya yang terletak di Jalan Setia Budi, Medan.
Selain usaha papan bunga, ENS Karya juga advertising company yang sekaligus menyediakan jasa layanan cleaning service.
Ella Nanda Sari memiliki kakak bernama Okta Lia Boru Hasibuan.
Baca juga: Nasib Mohamed Salah di Bursa Transfer Diminta Dijual, Padahal Liverpool Belum Rekrut Pemain Baru
Ia pun langsung meminta keadilan terkait kepergian sang adik untuk selamanya.
Nasib Anak Tunggal Ella
Anak tunggal Ella Nanda Sari jadi sorotan lantaran tinggal sebatang kara.
Ella diketahui telah memiliki seorang anak perempuan.
Namun kini anak perempuan tersebut bernasib pilu lantaran ayahnya pun sudah meninggal dan kini ibunda turut tak ada membuat jadi yatim piatu.
“Adik ini suaminya sudah meninggal. Anaknya ada satu cewek," ujar Okta kakak Ella dilansir Tribun-Medan.com dari Tribun Jabar.
Saat ini pihak keluarga mencurigai adanya malapraktik hingga menyebabkan Ella tewas.
Keluarga juga tidak boleh melihat kondisi jenazah korban walaupun hanya sebatas wajah.
Kolase selebgram asal Medan Ella Nanda Sari (kiri) dan Klinik Kecantikan Depok (Kolase HO/TribunBengkulu.com)
Okta Vivilia, kakak korban menuturkan, adiknya berangkat dari Kota Medan ke Depok pada Senin 22 Juli lalu dari Bandara Kualanamu ke Bandara Soekarno Hatta untuk operasi sedot lemak.
Katanya, Ella operasi sedot lemak bagian tangan kanan dan kirinya.
Okta mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan kuasa hukum klinik kecantikan. Saat itu, pihak klinik menyebutkan bahwa Ella pingsan saat proses sedot lemak.
"Kata mereka, Ella ini pingsan saat proses tindakan dan dibawa ke RS Margonda, namun di Jalan dia (Ella) meninggal. Tapi kita kan tidak bisa percaya begitu saja karena orang dalam keadaan sehat walafiat. Apakah keracunan anestesi atau apa salah tindakan apa prosedur tidak pasti kan kita tidak tahu," kata Okta.
Pada Selasa 23 Juli pagi sekitar pukul 07:30 WIB, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat didampingi pihak klinik kecantikan tersebut.
Tapi setibanya di sana, keluarga tak boleh membuka jenazah cuma sebatas wajahnya.
"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu," ungkapnya.
"Klinik harus menampilkan rekam medis dia apa, waktu dia masuk, datang kan pasti ada rekaman CCTV," sambungnya.
Ia juga menyebutkan pihak klinik mengaku telah memberikan uang duka sebesar Rp 50 juta.
"Sampai saat ini saya tidak tahu dan tante saya yang menerima uang itu juga tidak menjawab. Saya WhatsApp waktu pertama kali, jangan terima apa pun karena saya tidak setuju. Tapi mereka tetap terima di sana, masa sih nyawa dibayar seharga uang Rp 50 juta," kata Okta
Karena merasa janggal adanya dugaan malapraktik, Okta berencana melaporkan kasus ini ke Polisi besok.
Okta merasa adiknya meninggal saat sedang dioperasi, bukan di perjalanan.
Apalagi pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medik dan sebagainya.
"Besok rencananya kami akan membuat laporan polisi di Depok," katanya.
Selain itu kondisi terakhir Ella Nanda Sari pun diketahui oleh teman korban, bernama Fani.
Saat itulah Fani diberitahukan kalau Ella sudah meninggal dunia dan jenazah sudah berada di RSU Margonda.
Karena tidak percaya, Fani meminta supaya melakukan panggilan video call dan benar Ella sudah terbaring di RS.
"Si Fani gak percaya supaya video call, di situ nampak lah di rumah sakit Margonda." kata Okta Vivilia, kakak korban, Jumat (26/7/2024) di Medan, dikutip dari Tribun Sumsel.
Selanjutnya Fani berangkat ke rumah keluarga Ella di Pangkalan Brandan karena Ella seorang janda.
Lalu pihak klinik maupun rumah sakit disebut menginformasikan kematian Ella kepada keluarganya di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.
Dari penjelasan yang diterima keluarga Elladari rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS.
"Dibilang pihak RS, dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Jadi kita tidak tahu pasti saat proses operasi sedot lemak atau di jalan."
Tak lama kemudian, Okta menghubungi pihak klinik kecantikan di Depok, ke nomor kuasa hukumnya.
Ia mengaku mendapatkan penjelasan dari kuasa hukum kalau Ella awalnya pingsan saat operasi sedot lemak kemudian meninggal dalam perjalanan ke RS.
"Karena menurut Ricardo bahwa penyebab kematian itu adalah ketika dalam tindakan Ela pingsan. Jadi pingsan dibawa ke rumah sakit Margonda dan di jalan katanya meninggal," tutupnya.
Diketahui jika jenazah Ella sudah dimakamkan di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, kampung halaman ayahnya pada Selasa (23/7/2024) lalu.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kuasa-hukum-klinik-kecantikan-WSJ-Beauty-Rikardo-Siahaan-saat.jpg)