Berita Viral

DISEBUT Kematian Vina Cirebon karena Kecelakaan Lalu Lintas, Ini Tanggapan Menohok Hotman Paris

Keluarga Vina Cirebon tak terima kasus kematian yang terjadi 2016 silam ini disebut kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas). 

|
Editor: AbdiTumanggor
Ist Kolase Instagram hotmanparisofficial
Hotman Paris dan korban pembunuhan Vina Cirebon 

Diberitakan sebelumnya, tim kuasa hukum Saka Tatal mengajukan 10 novum dalam sidang PK.

Salah satu kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti, menyebut novum itu bakal dijadikan bukti baru untuk mengembalikan nama baik kliennya.

"Novum yang kami telah sampaikan dan berikan di sidang perdana PK Saka Tatal kemarin jumlahnya ada 10," ujar Titin saat diwawancarai media, Kamis (25/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Novum pertama hingga ketiga menggambarkan kondisi korban saat berada di rumah sakit.

"Secara visual, novum ini menunjukkan apakah kondisi korban parah, apakah benar ada penusukan, dan apakah benar ada luka tusuk. Ini semua tergambar dalam novum pertama hingga ketiga," ucap Titin.

Novum keempat menunjukkan adanya visual baut yang tertinggal di tiang PJU Jembatan Talun, yang kemudian dihubungkan dengan novum kelima tentang kerusakan motor milik Eky.

"Artinya, dengan adanya daging yang tertinggal di baut jembatan dan kerusakan motor Eky, ini selaras dengan peristiwa yang terjadi di sana," jelasnya.

Novum keenam adalah beberapa pengakuan dari Liga Akbar. Sedangkan novum ketujuh berupa file rekaman keterangan dari Kapolri yang diserahkan dalam bentuk flashdisk.

Novum kedelapan mencakup file keterangan dari Dedi Mulyadi yang berisi wawancaranya dengan orang-orang terkait dan diunggah di YouTube.

Selanjutnya, novum kesembilan adalah pengakuan Saka Tatal yang disampaikan dalam sebuah program televisi swasta.

"Saka menyatakan bahwa selain penganiayaan di Polres Cirebon Kota, juga terjadi di Polda Jabar," kata Titin.

Novum kesepuluh atau terakhir adalah penghapusan 2 Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polda Jabar.

"Selain novum-novum itu, ada juga argumen-argumen hukum yang berkaitan dengan kekhilafan majelis hakim yang tertuang dalam memori PK, karena itu pasti tidak bisa diabaikan," ujarnya.

Kesaksian Renaldi

Sementara, Renaldi atau Aldi memberikan keterangan dalam sidang ketiga Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal, Selasa (30/7/2024) di kasus Vina Cirebon.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved