Toba Pulp Lestari
Secara Tegas Direksi TPL Bantah Menculik Warga, Komisaris Independent: Itu Menyesatkan
Toba Pulp Lestari secara tegas membantah informasi yang beredar menculik lima warga Desa Sipahoras, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Direksi PT Toba Pulp Lestari (TPL) secara tegas membantah menculik lima warga Desa Sipahoras, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Hal ini disampaikan, Komisaris Independent TPL, Thomson Siagian saat memberikan keterangan pers di Uniland Plaza, Medan, Rabu (24/7/2024).
"Secara tegas kami menyatakan tidak ada menculik warga. Tidak ada TPL menculik. Informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan puluhan orang TPL menculik warga adalah hoaks alias berita bohong," ujarnya saat memberikan keterangan didampingi Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden.
Baca juga: TPL Sektor Tapsel Terima Penghargaan Stunting: Kehadiran Perusahaan Bawa Kontribusi Positif
Diketahui bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) merilis TPL diduga melakukan penculikan terhadap lima warga masyarakat Adat Sipahoras pada Senin (22/7/2024) dinihari.
Adapun aksi penculikan itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB tatkala warga sedang tidur. Puluhan orang masuk ke dalam rumah dan membangunkan warga dengan cara memukul kaki mereka.
Lima warga yang disebut-sebut diculik itu Jonny Ambarita, Thomson Ambarita, Prado Tamba, Gio Ambarita, dan Kwin Ambarita.
Belakangan Polres Simalungun membantah isu penculikan. Artinya, lima warga itu bukan diculik tetapi ditangkap polisi karena kasus pengeroyokan yang dilaporkan pada 19 Juli 2022 dan 14 Mei 2024.
Adapun korban penganiayaan itu bernama Samuel Sinaga. Atas dasar laporan polisi itu kemudian dilakukan penangkapan terhadap para terduga pelaku.
"Kami menegaskan informasi yang menyebutkan TPL mengerahkan 50 orang dengan mengendarai dua unit mobil security dan truck colt diesel sama sekali tidak benar. Itu informasi menyesatkan," kata Thomson Siagian.
Sebagai perusahaan yang menjadi objek vital negara, lanjut dia, TPL taat azas dan tidak pernah melanggar hukum. Karena itu, ia mengimbau seluruh pihak untuk taat hukum.
"Dalam menjalankan aktivitas operasional kami professional dan sesuai dengan undang-undang. Dan, peraturan yang berlaku merujuk izin perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH)" ujarnya.
Baca juga: TPL Kurban Lima Ekor Sapi untuk Warga Desa Sekitar Operasional Sektor Tapanuli Selatan
Buka Dialog dengan Masyarakat Adat
Komisaris Independent TPL Thomson Siagian menyampaikan, perusahaan sangat menghormati masyarakat adat di seluruh wilayah operasional TPL. Dan, berkomitmen untuk mengedepankan dialog untuk mencari solusi damai.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TPL-Bantah-Isu-Penculikan.jpg)