Berita Medan

Memasuki Tahun Ajaran Baru, Penjualan Seragam Sekolah Picu Inflasi di Sumut

Pemicunya antara lain peningkatan penjualan seragam sekolah anak bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Calon pembeli mencoba baju seragam sekolah yang dijual di salah satu toko di Medan, Selasa (6/7/2020). Menjelang tahun ajaran baru, para penjual seragam sekolah mengeluh karena omzet penjualan menurun hingga 80 persen akibat sepi pembeli dan anjuran siswa sekolah untuk belajar di rumah di tengah pandemi Covid-19. 

Tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,65 persen.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan," katanya.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Sumatera Utara di 8 kabupaten/kota, pada Juni 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,35 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,29 pada Juni 2023 menjadi 106,75 pada Juni 2024.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,15 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen.

"Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,72 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen; kelompok transportasi sebesar 1,23 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa," tambahnya.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juni 2024, antara lain: cabai merah, beras, bawang merah, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), gula pasir, kentang, cabai rawit, cabai hijau, minyak goreng, telur ayam ras, angkutan udara, sewa rumah, akademi/Perguruan Tinggi, ikan nila, Sigaret Kretek Tangan (SKT), jengkol, kopi bubuk, ikan lele, dan bawang putih.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: daging ayam ras, ikan dencis, udang basah, tomat, sawi hijau, ikan asin teri, pir, ikan kembung/gembung, ikan tongkol/ambu-ambu, tembakau, bayam, cumi-cumi, daging sapi, pepaya, hand body lotion, sabun cair/cuci piring, ayam hidup, pengharum cucian/pelembut, kerupuk (mentah), dan kemeja panjang katun pria.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Juni 2024, antara lain: daging ayam ras, tomat, bawang merah, sawi hijau, kangkung, bayam, cabai merah, bawang putih, ikan lele, minyak goreng, ikan asin teri, kacang panjang, udang basah, angkutan udara, ayam hidup, telur ayam ras, jeruk, sabun cuci batangan, ikan kembung/gembung, dan bahan bakar rumah tangga.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved