Berita Nasional

Inilah Pesan Khusus Pegi Setiawan Jika Bertemu Aep: Tersiksa Sendiri atau Jujur

Aep merupakan satu di antara saksi yang mengaku mengetahui insiden pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, pada 8 tahun silam.

Kolase Kompas/Youtube Dedi Mulyadi
Aep dan Pegi soal kasus Vina Cirebon 

"Kami berharap 3 DPO itu ditemukan, biar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat," bebernya.

Bisa Jadi Kunci Kebebasan

Di sisi lain, kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky, bisa terang benderang jika isi ponsel korban diperiksa.

Termasuk juga ponsel para terpidana yang telah divonis.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mengatakan sumber kerja scientific investigation bisa menjadi bukti baru atau novum bagi tindakan hukum terpidana kasus Vina Cirebon.

Reza Indragiri menyebut jika, isi chat di handphone Vina dan Eky dinilai menjadi bukti atas kebenaran kasus Cirebon pada 2016 silam ini.

Reza mengatakan, sumber kerja scientific investigation bisa menjadi bukti baru atau novum bagi tindakan hukum terpidana kasus Vina Cirebon.

Pasalnya selama ini validitas keterangan saksi kasus Vina Cirebon sangat diragukan.

Terbukti dengan dikabulkannya praperadilan Pegi Setiawan, mantan tersangka kasus Vina Cirebon.

"Selama ini saya menyoal validitas keterangan tersangka yang menurut saya sangat buruk."

"Alhasil cari bukti scientific."

"Yang persoalannya banyak tidak dibuka," kata Reza Indragiri.

Mulai dari CCTV, padahal anak buah Iptu Rudiana, Gumilar mengaku sudah mengecek nya namun tidak dibuka.

Selain itu, hasil otopsi yang berbading jauh dengan pernyataan Iptu Rudiana bahwa korban ditusuk samurai.

"CCTV tidak dibuka, hasil otopsi memunculkan pertanyaan, sperma (ada) tapi tidak diuji DNA," kata Reza Indragiri.

Namun ada satu lagi bukti, menurut Reza Indragiri, yang sangat penting.

"Satu bukti baru menurut saya sangat penting, tapi belum pernah diperbincangkan di sana."

"Saya penasaran apa sih isi komunikasi pada malam jahanam tersebut," kata Reza Indragiri.

Kasus Vina Cirebon dinarasikan sebagai kasus pembunuhan berencana.

Reza Indragiri berasumsi perencanaan tersebut terangkum dalam sebuah percakapan di handphone pelaku.

"Pasti ada komunikasi antara otak dengan eksekutor."

"Pasti ada dong, buka lah gawai mereka untuk mengecek."

"Ada tidak tuh komunikasi yang mengarah pada pembunuhan berencana," kata Reza Indragiri.

Pun dengan handphone milik Vina dan Eky yang diyakini menyimpan percakapan soal peristiwa yang sebenarnya terjadi.

"Demikian pula gawai korban."

"Mereka remaja, sehat, aktif bersosialisasi, saya penasaran apa yang terjadi lewat komunikasi dengan temannya."

"Dengan siapa dan terkait apa dan jam berapa, akan memberi gambaran konkrit situasi malam itu," kata Reza Indragiri.

Reza Indragiri optimis, bila isi ponsel pelaku dan korban bisa dibuka, maka menjadi kunci kebebasan Eko, Eka, Jaya, Hadi, Sudirman, Supriyanto dan Ucil.

"Jangan-jangan nih, kalau bukti elektronik dibuka, jangan-jangan simpulan kita tentang peristiwa Cirebon akan berbalik 180 derajat."

"Firasat saya bukti elektronik itu sudah ada."

"Tapi masih tersembunyi di suatu tempat," kata Reza Indragiri.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved