Berita Viral

NASIB Pemuda di Jakarta Disekap dan Dianiaya Selama 3 Bulan Gegara Tak Bayar Utang dan Bunganya

Seorang pemuda inisial MRR (23) dianiaya oleh 30 orang karena tak bisa membayar utang beserta bunganya. Utang yang sebelumnya Rp 100 juta menjadi Rp 3

HO
Seorang pemuda inisial MRR (23) dianiaya oleh 30 orang karena tak bisa membayar utang beserta bunganya. Utang yang sebelumnya Rp 100 juta menjadi Rp 300 juta.  

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pemuda inisial MRR (23) dianiaya oleh 30 orang karena tak bisa membayar utang beserta bunganya. Utang yang sebelumnya Rp 100 juta menjadi Rp 300 juta. 

MRR disekap dan dianiaya selama 3 bulan mulai Maret hingga 1 Juni 2024. 

MRR mengalami sakit yang cukup parah akibat penganiayaan itu. 

MRR mengalami gangguan saraf dan patah tulang.

Penyekapan dan penganiayaan itu dipicu karena korban tak mampu melunasi uang pembayaran penjualan mobil yang harusnya dibagi dengan sistem 60/40 antara H dan MRR.

MRR awalnya berniat membayarkan uang hasil penjualan kepada H secara bertahap, namun H (seorang pelaku) meminta uang dibayarkan dengan bunga sehingga dari awalnya Rp100 juta menjadi Rp300 juta.

Nahas di saat MRR berupaya melakukan pembayaran utang pada Maret 2024 lalu H bersama teman-temannya justru menyekap dan melakukan penganiayaan secara bergantian.

Baca juga: TAMPANG Kedua Pelaku Eksekutor Pembakaran Rumah Sempurna Pasaribu

Baca juga: Nasib Hak Asuh Betrand Peto Terungkap, Sidang Perdana Ruben Onsu dan Sarwendah Digelar

Paman MRR, Yusman mengatakan para pelaku justru tertawa ketika menganiaya keponakannya secara bergantian dengan menggunakan tangan kosong dan berbagai benda secara keji.

"Mereka ketawa-ketawa, mereka senang. Foto MRR ditelanjangi dijadikan icon (meme) di akun grup mereka," kata Yusman di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (9/7/2024).

Secara bergantian para pelaku memukuli, menaburi bubuk cabai lalu membakar alat vital MRR, memukul kepala belakang korban menggunakan tabung gas ukuran 3 kilogram, dipaksa memakan kerikil.

Akibat penyiksaan keji itu MRR kini bahkan mengalami gangguan saraf, tulang ekor bengkok, dan mengalami trauma sehingga kini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut untuk pemulihan.

"Biasanya anak ini ceria, sekarang sering blank (bengong),"

"Ketakutannya tinggi, melihat mobil-mobil (melintas) dianggapnya pelaku. Ketemu teman-temannya saja enggak mau," ujarnya.

Yusman menuturkan setelah kejadian MRR dan pihak keluarganya kini juga mendapat intimidasi dari para pelaku, rumah mereka kerap didatangi dan dipantau orang-orang tidak dikenal.

Karena khawatir dengan keselamatan jiwa ini pihak keluarga besar terpaksa menyembunyikan keluarga MRR selama jalannya proses hukum kasus yang sudah dilaporkan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved