Keluarga Lettu dr Eko Damara Lapor Puspom TNI, tak Percaya Eko Punya Utang dan Bunuh Diri

Keluarga almarhum perwira TNI AL asal Sumut Lettu Laut dr Eko Damara menyatakan telah membuat laporan ke Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Dedi, saat memegang foto mendiang adiknya Lettu Laut Kesehatan TNI Angkatan Laut (AL) bernama dr Eko Damara (31) yang ditemukan tewas di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu. Keluarga menduga Eko dibunuh, bukan bunuh diri. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Keluarga almarhum perwira TNI AL asal Sumut Lettu Laut dr Eko Damara menyatakan telah membuat laporan ke Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI secara resmi supaya kematian Eko diusut tuntas seterang-terangnya.

Laporan dilayangkan pada 21 Mei lalu, sehari setelah Komandan Korps Marinir menggelar konferensi pers.

Bahkan keluarga meminta supaya jenazah yang sudah dimakamkan diautopsi karena kematiannya masih dianggap janggal.

Meski Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) Endi Supardi menyebut 99,99 persen Eko bunuh diri, keluarga mendiang masih meyakini ia dibunuh, bukan bunuh diri.

Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi dan Lettu Eko
Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi dan Lettu Eko (HO)

Paman Lettu dr Eko Damara Abdul Sattar Siahaan menyebut, pihaknya juga telah menyerahkan bukti-bukti yang diperlukan kepada Puspom TNI.

"Kami dihubungi pada tanggal 20 Mei 2024, disuruh membuat laporan. Kita memenuhi permintaan Puspom TNI keesokan harinya, tanggal 21 langsung buat laporan, pemeriksaan berita acara, penyitaan barang bukti dan bukti lain supaya bisa didalami,"kata Abdul Sattar, Senin (27/5/2024).

Menurut Abdul, dalam waktu dekat Puspom TNI bakal otopsi jenazah mendiang dr Eko di Langkat, setelah sebelumnya libur panjang.

Kemudian, akan dilanjutkan dengan uji balistik sesuai permintaan keluarga untuk membuktikan senjata laras panjang yang disebut digunakan Eko bunuh diri.

"Informasi yang kami dapatkan penyidik akan melalukan otopsi dan uji balistik."

Abdul mengaku kecewa dengan pernyataan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) Endi Supardi Eko menyebut jika keluarga masih keberatan silakan autopsi.

Padahal, menurut Abdul, harusnya Korps Marinir melakukan autopsi usai menemukan dr Eko meninggal dunia, bukan secepat kilat menyimpulkan tanpa pembuktian.

"Ini malah dilakukan orang yang bukan tugasnya."

Keluarga dr Eko Damara Sangkal Pernyataan Komandan Korps Marinir, Sebut Tak Berdasar dan Tak Sesuai Prosedur

Keluarga mendiang Lettu Laut dr Eko Damara menyangkal pernyataan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) Endi Supardi Eko saat konferensi pers di Jakarta diantaranya lokasi penemuan yang berubah-ubah.

Laporan awal disebut dr Eko ditemukan bunuh diri di kamar mandi, namun belakangan berubah disebut ruang kesehatan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved