Berita Medan

Tanggapan Akademisi dan Guru Terkait Sastra Masuk Kurikulum di Tahun Ajaran Baru 2024

Program ini merupakan turunan dari Merdeka Belajar yang diharapkan bisa memantik daya kritis dan reflektif para pelajar.

|
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi sampul pedoman buku rekomendasi dalam program sastra masuk kurikulum dari Kemendikbud. 

"Yang paling penting nanti adalah bukti dan realisasi di lapangan. Pendidik juga dalam menjalankan program ini harus optimis," katanya.

Meskipun begitu, menurutnya ini merupakan era baru bagi para sastrawan, "Sastra Masuk Kurikulum" secara tidak langsung juga dapat menguntungkan para sastrawan.

"Pasti sastrawan dilibatkan. Karena aktivitas dia sudah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Namun yang menjadi pertanyaannya ini sastrawan yang bagaimana? Apakah yang dekat pemerintah atau memang ada penjaringan sastrawan?" ujarnya.

Tak hanya sastrawan saja, guru bahkan disebut Munawar dapat berpotensi mendapat keuntungan. 

Dari sini bisa jadi meningkatkan gairah para guru untuk menciptakan karya sastra.

Posisi guru dalam pelaksanaan program Kemendikbud ini dinilai sangat penting. Karena merekalah yang nanti bakal menjadi jembatan antara tujuan pemerintah dengan peserta didik.

Di kelas, siswa disuruh memahami karya sastra. Dari karya sastra itu, guru mengembangkan pembelajaran untuk menstimulus imajinasi siswa terhadap pendekatan yang scientific meskipun disampaikan di samping mata pelajaran seperti seni budaya, PKN, bahkan matematika. 

"Jadi siswa mengalami langsung dan dia seperti mengalir dalam mengonsumsi karya sastra. Itulah bukti siswa bisa berkonsentrasi terhadap imajinasinya," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved