Sumut Hebat

Ikut Rakor Inflasi, Pj Gubernur Sumut Beberkan Cara Jaga Stabilitas Harga Pangan

Pj Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan, Pemprov Sumut akan terus melakukan berbagai Langkah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province, Lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (20/5/2024). 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengatakan, Pemprov Sumut akan terus melakukan berbagai Langkah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

"Kita jaga terus inflasi ini agar terkendali, menjaga stabilitas produksi di tengah cuaca ekstrem. Dan, memangkas rantai distribusi berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan serta pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam bentuk subsidi ongkos angkut bahan pangan, serta Kerjasama antara TPID, Satgas Pangan, BI, Forkopimda kabupaten/kota," ujar Pj Gubernur Sumut usai Rapat Koordinasi (Rakor) inflasi daerah secara virtual di Ruangan Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (20/5/2024).

Selain itu, kata dia, satgas pangan melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional.

Kemudian, mengadakan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, melaksanakan operasi pasar dengan dinas terkait.

Baca juga: Upacara Harkitnas, Pj Gubernur Sumut Terus Dorong ASN Beri Pelayanan Terbaik Sambut Indonesia Emas

 

Dan, melakukan pencananangan tanam komoditas pangan yang sering menyebabkan inflasi seperti cabai merah.

Sedangkan, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir yang memimpin rapat secara virtual mengharapkan para kepala daerah mengoreksi langkah-langkah pengendalian inflasi.

“Kepala daerah harus melihat tetangga sebelah, baik itu gubernur, bupati, walikota. Kalau tetangganya inflasinya bisa terjaga, namun di daerahnya sendiri tidak bisa terkendali, maka harus mencontoh tetangga sebelahnya. Teman-teman kepala daerah untuk fokus mengendalikan inflasi ini terutama bahan pangan seperti beras, bawang merah cabai merah, gula pasir dan termasuk minyak goreng,” katanya.

Tomsi Tohir berharap, seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kementerian Lembaga (KL) untuk aktif melaporkan perkembangan harga bahan-bahan pangan melalui wasinflasi.kemendagri.go.id.

Sehingga pemerintah bersama pihak-pihak terkait dapat mencari solusi terbaik dalam penanganannya.

Sistem Pemantauan Pasar

Sedangkan, Deputi I Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga Minggu ke-3 Mei 2024 secara historis dari 2020 – 2023 pada Mei selalu mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi pada Mei 2022 sebesar 0,40 persen. Adapun kelompok yang dominan menyumbang inflasi pada periode Mei adalah makanan, minuman dan tembakau, bawang merah, daging ayam ras, ikan segar dan daging sapi.

Baca juga: Pj Gubernur Sumut Apresiasi Kompetisi Bola Basket Veteran yang Diikuti Lima Negara

 

“Inflasi komoditas berdasarksan pemantauan harga Sistem Pemantuan Pasar dan Kebutuhan Pokok. (SP2KP) pada minggu kedua Mei 2024. Beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai, karena terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah, cabai merah, gula pasir, bawang putih dan telur ayam ras. Namun harga beras terus mengalami penurunan sampai dengan Mei 2024, seiring masuknya panen raya sepanjang Maret-April 2024,” ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved