Tribun Wiki
Profil Sadiq Khan, Anak Sopir Bus Asal Pakistan Cetak Rekor 3 Kali Jabat Wali Kota London
Sadiq Khan, politisi Muslim anak seorang sopir bus dan tukang jahit untuk ketiga kalinya menjabat sebagai Wali Kota London
“Hal ini penting bagi negara yang secara historis tidak memiliki rekam jejak yang kuat dalam hal keberagaman politisi seniornya,” tambahnya.
Baca juga: Sosok Rio Reifan, Pemain Sinetron 4 Kali Nyabu, Kini Ditangkap Lagi, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi
Khan telah menghadapi diskriminasi halus dan terbuka sepanjang kariernya karena etnis dan agamanya.
Beberapa kecaman paling tajam datang dari Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu yang berseteru dengan Khan sejak dia menyerang janji kampanye Trump pada 2015 yang melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat.
Saat berkampanye di Wisconsin, Rabu (1/5/2024), Trump mengatakan London dan Paris “tidak lagi dikenali” setelah mereka “membuka pintu untuk jihad”.
Khan, yang menyebut Trump sebagai “wajah rasisme", merespons dengan mengatakan pemilu pada Kamis (2/5/2024) adalah kesempatan untuk memilih harapan dibandingkan rasa takut dan persatuan dibandingkan perpecahan.
Baca juga: Sosok Anton Kurniawan, Pemilik Sekaligus Suksesor Mie Gacoan, Jokowi: Pedas Sekali
“Salah satu hal yang dia lakukan dengan sangat baik, dan saya menantang siapa pun yang tidak setuju dengan hal ini, adalah mewakili komunitas London yang berbeda dan beragam,” kata Jack Brown, dosen studi London di King's College London.
“Dia tidak melakukan segalanya dengan benar, tapi dia bisa menyatukan berbagai komunitas," tambahnya.
Khan, yang mendahului Partai Buruh nasional dalam menyerukan gencatan senjata di Gaza, telah menerima banyak kritikan terhadap demonstrasi besar-besaran pro-Palestina di kota tersebut sejak perang Israel-Hamas.
Namun, kata Brown, dia juga dikenal karena menentang antisemitisme dan membangun hubungan dengan para pemimpin Yahudi.
Meski sukses dalam pemilu, Khan bukanlah wali kota yang sangat populer.
Baca juga: Sosok Putu Satria Ananta Rustika, Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior
Dia dituding atas banyak masalah, banyak di antaranya berada di luar kendalinya.
Wali Kota London tidak mempunyai kewenangan seperti wali kota di Paris atau New York karena kekuasaannya dibagi ke-32 wilayah dan distrik keuangan di kota tersebut.
Masa jabatannya dibayangi oleh berbagai krisis.
Pertama, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang melemahkan industri jasa keuangan yang berkembang pesat di London, dan kemudian pandemi Covid-19, yang menyebabkan krisis biaya hidup.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sadiq_khan_20160512_101125.jpg)