Tribun Wiki
Profil Sadiq Khan, Anak Sopir Bus Asal Pakistan Cetak Rekor 3 Kali Jabat Wali Kota London
Sadiq Khan, politisi Muslim anak seorang sopir bus dan tukang jahit untuk ketiga kalinya menjabat sebagai Wali Kota London
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sadiq Khan, politisi Muslim keturunan Pakistan mencetak sejarah di Inggris, karena untuk ketiga kalinya menjabat sebagai Wali Kota London.
Sadiq Khan terpilih kembali setelah mengungguli pesaingnya pada Sabtu (4/5/2024).
Dilansir dari Kompas.com, Sadiq Khan yang merupakan anak seorang sopir bus dan tukang jahit ini unggul atas lawan-lawannya karena kampanyenya menyangkut pembersihan Sungai Thames.
Namun, perjuangan Khan tak berjalan mulus.
Baca juga: Profil Lolly, Anak Nikita Mirzani yang Tersandung Dugaan Video Syur Bersama Pacar
Selama menjabat sebagai Wali Kota London dua periode, ia kerap mendapat kritik tajam dari kelompok kanan radikal Inggris dan barat.
Latar belakangnya sebagai seorang Muslim kerap digunakan untuk menyerang pribadi Khan.
Setelah dua periode menjabat, Khan membuktikan kapasitasnya.
Ia kembali melenggang menjadi Wali Kota London dengan tekad membersihkan Sungai Thames dari polusi.
Berlatar Belakang Pendidikan Hukum
Sadiq Khan lahir di London pada 8 Oktober 1970, tak lama ayah dan ibunya bermigrasi dari Pakistan ke London.
Ia dibesarkan di apartemen perumahan umum dengan tiga kamar tidur bersama tujuh saudara kandung di London Selatan.
Dia menempuh pendidikan di sekolah yang keras dan melanjutkan belajar hukum.
Baca juga: Sosok Pendeta Gomar Gultom Asal Tarutung, Kemarin Sempat Puji Kaesang, Kini Sindir Jokowi
Dia adalah seorang pengacara hak asasi manusia (HAM) sebelum terpilih menjadi anggota Parlemen pada 2005 sebagai anggota Partai Buruh kiri-tengah, mewakili wilayah tempat dia dibesarkan.
Pada 2016, ia menjadi pemimpin Muslim pertama di negara-negara Barat, mengalahkan lawannya yang kampanye wali kotanya, menurut Patrick Diamond, “setidaknya agak Islamofobia”.
Patrick adalah seorang profesor kebijakan publik di Queen Mary University of London.
“Hal ini dilihat sebagai penegasan terhadap dirinya dalam hal statusnya sebagai politisi Muslim terkemuka, tetapi juga sebagai penegasan London dalam hal keberagaman, liberalisme, dan kosmopolitanismenya,” kata Diamond.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sadiq_khan_20160512_101125.jpg)