Medan Terkini
Semangat Turmian Jadi Kader, Bantu PTAR Turunkan Kasus Stunting di Kecamatan Batangtoru
Diusir dan tidak direspon, hal itu pernah dialami Turmian selama menjadi kader pembina di program stunting PT Agincourt Resources (PTAR).
Penulis: Ayu Prasandi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Turmian sebelumnya hanya ibu rumah tangga yang tidak memiliki basic sebagai tenaga kesehatan.
Turmian dan para kader lainnya selama ini hanya aktif di posyandu, namun setelah ditawari menjadi kader pembina PTAR, banyak dibekali ilmu-ilmu kesehatan.
"Jadi sebelum turun ke lapangan, kami semua (kader) dibekali dulu, diberi pelatihan, pemahaman oleh PTAR dengan mendatangkan langsung ahli-ahli dari Universitas Padjajaran Bandung," ujarnya.
Sebelum menjadi kader, Turmian dan rekan-rekannya juga melakukan ujian dan evaluasi yang kemudian dinilai.
"Kami selalu mengikuti penyuluhan, bagaimana menimbang, bagaimana berkomunikasi dan kami merasa sangat beruntung sekali," ungkapnya.
Selain bisa membantu para balita stunting untuk sehat, ia dan rekan-rekannya bisa membantu perekonomian keluarga.
"Saya sangat bersyukur, karena selain menjadi kader dan bisa melakukan hal positif juga bisa membantu perekonomian keluarga dengan honor yang didapatkan," terangnya.
PTAR Ditunjuk Bupati Jadi Bapak Asuh Stunting
Supervisor Community Health, Missy Asyurah Lubis, menjelaskan, awal mula PTAR fokus pada stunting.
"Sebenarnya, PTAR memiliki program gizi buruk dan di tahun 2022 setelah Covid-19 ternyata stunting sedang heboh-hebohnya.
Semua pemangku kepentingan termasuk swasta harus terlibat untuk pencegahan stunting tersebut.
Awal mulanya kita (PTAR) diundang oleh pak bupati dan ditunjuk sebagai salah satu perusahaan swasta sebagai salah satu bapak asuh anak stunting," ujarnya.
Setelah ditunjukk menjadi bapak asuh stunting, kemudian PTAR berkoordinasi dengan satgas stunting dan tercatat ada 32 anak di Kecamatan Batangtoru yang stunting.
"PTAR Khusus menangani anak stunting di Kecamatan Batangtoru karena perusahaan kita ada di Batangtoru," tuturnya.
Dari data 32 anak tersebut diberikan, kemudian PTAR lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan yaitu ke camat dan puskesmas Batangtoru untuk menyampaikan PTAR sudah ditunjuk sebagai bapak asuh stunting.
"Kemudian kita konfirmasi data tersebut ke puskesmas dan dilakukan pemeriksaan ulang dengan melibatkan dokter spesialis anak. Kemudian setelah diperiksa hanya 7 yang positif stunting," ungkapnya.
| Evaporus Rela Antre dari Pagi sampai Sore Demi BLT Rp 900 Ribu, Kadinsos: Ada 107 Ribu Warga Medan |
|
|---|
| PTPN I–Ciputra Land: Kerugian Negara Rp 263 Miliar Sudah Dipulihkan, 4 Tersangka Segera Diadili |
|
|---|
| Rela Antre Berjam-jam, Ini Kata Warga Usai Terima BLT Kesra Rp 900 ribu di Lapangan Sejati Medan |
|
|---|
| Kejatisu Sita Rp 263 Milliar dari Korupsi Penjualan Aset PTPN ke Ciputra Land, Tahan 4 Tersangka |
|
|---|
| Kejatisu Sita Lagi Rp 113 Miliar Uang Korupsi Penjualan Aset PTPN ke Ciputra Land |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Untuk-menuntaskan-problem-stunting-ini-PTAR-secara-aktif-berkolaborasi1.jpg)