Ramadan 2024

Puasa di Jerman selama 25 Tahun, Susilawati yang Dinikahi Bule Jerman Tetap Jalankan Puasa Ramadan

Sudah 25 tahun lebih Susilawati tinggal di Jerman dan menjalankan ibadah puasa Ramadan jauh dari kampung halamannya di Medan.

TRIBUN MEDAN/HO
Sudah 25 tahun lebih Susilawati tinggal di Jerman dan menjalankan ibadah puasa Ramadan jauh dari kampung halamannya di Medan. 

Waktu puasa yang cukup lama menjadi penguji kesabaran bagi Susi yang besar dan hidup di Medan selama puluhan tahun.

"Kalau sekarang sih dibilang lapar enggak terlalu, cuma karena waktunya lama itu jadi sedikit menguji kesabaran. Tapi Alhamdulillah tetap bisa dilewati dan jadi pengalaman tersendiri," ungkapnya.

Rindu Momen Ramadan Bersama Keluarga

Momen ramadan dan lebaran merupakan momen yang sangat dinanti bagi Susi. Biasanya, setiap dua tahun sekali, Susi menyempatkan diri untuk pulang ke Medan berkumpul dengan orangtua dan sanak saudaranya.

Namun sejak tahun 2020, Susi tidak dapat pulang karena pandemi. Ia bersyukur pada tahun 2023 lalu dirinya bisa kembali ke Indonesia dan merayakan lebaran bersama keluarga di Medan.

"Alhamdulillah tahun lalu bisa pulang ke Indonesia, berkumpul bersama orang tua dan adik-adik hingga keponakan di Medan. Banyak yang berubah, beberapa anggota keluarga juga ada yang sudah enggak ada, perasaan campur aduk ada sedih dan senang," ujarnya.

Susi mengatakan, tahun ini dirinya belum bisa kembali ke Indonesia. Ia berencana akan merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Medan tahun depan.

"Insyaallah rezeki dilancarkan supaya tahun 2025 nanti bisa pulang ke Medan. Melihat orang tua, dan menjalankan Ramadan bersama-sama sanak keluarga," ungkapnya.

Sebagai minoritas, di Mannheim dan seluruh wilayah di Jerman tidak pernah memberlakukan libur khusus untuk umat muslim di hari lebaran. Namun jika ada pegawai yang ingin izin dari perusahaan tetap diperbolehkan.

"Kalau di sini enggak ada libur lebaran nanti, tetap masuk seperti biasa. Kalau ada pegawai atau karyawan yang mau izin secara pribadi bisa saja dibolehkan," katanya.

Meskipun hidupnya di Mannheim nyaman dan merasa tidak ada kurang sedikit pun, Susi mengaku tetap merindukan keluarganya di Medan.

Baginya hidup di tempat kelahiran, bersama dengan keluarga besarnya, tetap menjadi hal yang sangat ia impikan.


"Di sini itu enggak bisa dipungkiri nyaman, negara sangat menjamin hak asasi warganya, kebersihan terjaga, ketertiban juga, dan kedisiplinan. Tapi walau bagaimanapun tetap saja rindu pada keluarga. Itu selalu jadi hal yang tidak terelakkan," katanya.

(cr14/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved