Berita Medan

TEMPO 2 Bulan 2 Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, Begini Kata Founder Toba Animal Friends Sumatra

Daftar satwa langka Harimau Sumatera yang mati di Medan Zoo, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), terus bertambah.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Seorang pengunjung mengabadikan kondisi salah satu kandang hewan di Medan Zoo yang pagarnya mengalami kerusakan. Dua Harimau Sumatera mati di Medan Zooo dalam tempo kurang dari dua bulan. 

Kata Anita, ada dua solusi untuk mengatasi agar hewan mati tidak terjadi lagi di Medan Zoo.

"Kalau Pemko dan pengurus satwa tidak bisa mengurus lagi, jadikan aja Medan Zoo tempat rescue center atau serahkan Medan Zoo terhadap pihak swasta yang bisa mengurus hewan di sana," ucapnya.

Namun untuk menyerahkan ke pihak swasta, Pemko harus jeli menelusuri rekam jejaknya.

Bukan semata-mata punya duit, tetapi pihak swasta tersebut juga harus paham dan cinta terhadap hewan-hewan di sana.

"Kalau nunggu Dirut PUD Pembangunan tetap sama saja. Mereka sudah tidak peduli, jadi lebih baik serahkan saja ke pihak swasta atau jadikan Medan Zoo tempat Rescue Center," jelasnya.

Baca juga: DITANYA Soal Investasi di Medan Zoo, Raffi Ahmad Beri Jawaban Ngambang:Ini Bikin Zoo di Jakarta Dulu

Kepala Balai Besar KSDA Sumut Rudianto Saragih Napitu, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, Harimau Sumatera Nurhaliza ditemukan mati sekira pukul 16:48 WIB.

Pasca mendapatkan informasi, BBKSDA Sumut langsung melakukan nekropsi atau bedah bangkai pada Senin 1 Januari 2024 sekira pukul 10.11 WIB.

"Harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumatera bernama Nurhaliza alias Putri ditemukan mati pada tanggal 31 Desember 2023 sore pukul 16.48 WIB di Medan Zoo," kata Rudianto, Sabtu (6/1/2024).

Harimau Sumatera bernama Nurhaliza ini merupakan harimau betina berumur 9 tahun dengan berat badan diperkirakan 50 kilogram.

BBKSDA menyebut, terakhir dilakukan medical check up pada 14 November 2023 dengan hasil pemeriksaan adanya gangguan paru, nafas tersengal-sengal dan bersuara.

Kemudian, ada keradangan dalam gambaran darah dan peningkatan BUN yang terkorelasi dengan hasil USG (penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria) kondisi gigi kurang baik yang ditandai dengan penumpukan karang gigi.

Hasil diagnosa medical check up saat itu pneumonia danrenal disease.

Sebelum mengalami kematian, harimau terlihat lesu, nafsu makan turun dari satu bulan sebelumnya, disertai nafas berat dan berbunyi.

Rudianto mengatakan, BBKSDA telah memantau kebun binatang Medan Zoo sejak April 2023 dan menemukan fakta bahwa pengelolaan satwa di kebun binatang yang dikelola Pemko Medan belum memenuhi standard.

Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan hewan mulai dari fasilitas kandang beserta tata kelola lingkungan kandang hewan buas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved