Electrifying Lifestyle di Kampung Tenun:Konsumsi Daya Lebih Ekonomis, Produksi Ulos Pun Lebih Banyak

Berbagai program digencarkan pemerintah melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan target net zero emission (NZE).

|
TRIBUN MEDAN/RISKY CAHYADI
MESIN TENUN ULOS ELEKTRIK - Sejumlah penenun menenun ulos (kain khas batak) dengan alat tenun elektrik (listrik) di Kampung Tenun Ulos di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Senin (11/12/2023). Dengan mesin tenun bantuan PT PLN itu, para penenun dapat memproduksi ulos lebih cepat dan lebih banyak, dengan tingkat kerapian yang sama dengan ulos yang diproduksi secara manual (ATBM). 

Sementara itu, Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani mengatakan, bantuan mesin tenun elektrik ini menjadi bukti konkret kolaborasi pihak BUMN atau swasta dengan Pemko Pematangsiantar dalam memajukan sektor UMKM dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Masih ada beberapa titik lagi yang dicanangkan Pemko Pematangsiantar sebagai Kampung Tenun Ulos dengan potensi penenun menjadi lebih dari dua ribuan orang.

“Kami berharap, dengan hadirnya teknologi mesin tenun elektrik ini, keberadaan Kampung Tenun Ulos tak semata sebagai sebuah kampung semata, tetapi dapat berkembang menjadi Kampung Wisata Ulos yang dapat memajukan sektor pariwisata di Pematangsiantar,” kata Susanti.

Dari Hulu ke Hilir

SENIOR Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PT PLN UID Sumatera Utara, Rizal Sirait menjelaskan, PLN terus menggencarkan penerapan electrifying lifestyle di mana listrik hadir di setiap kegiatan sehari-hari serta bagaimana listrik hadir menjadi “teman dekat" dalam keseharian. Kehadiran mesin tenun elektrik menjadi sebuah inovasi untuk memudahkan penenun dalam memproduksi ulos.

“Ketika sudah menjadi  ‘teman dekat’ dalam keseharian, penenun pun dapat meningkatkan produksi ulosnya setiap hari. Ketika produksi meningkat, pendapatan juga bertambah,” katanya.

Dikatakan Rizal, PLN berupaya hadir dari hulu ke hilir dalam mendukung para penenun ulos dan melestarikan ulos itu sendiri. Hal ini dimulai dengan pembangunan fasilitas pendukung yaitu mesin tenun elektrik hingga memasarkan produk ulos di marketplace PLN Mobile. Saat ini, terdapat 25 seller di Kota Pematangsiantar yang sudah memasarkan ulos di marketplace PLN Mobile.

“Artinya, PLN Mobile tidak hanya sebatas aplikasi untuk membayar listrik, permohonan pasang baru, tambah daya, atau membuat pengaduan saja, tetapi juga dapat berbelanja produk-produk UMKM melalu e-commerce PLN Mobile," katanya.

Baca juga: Menuju Net Zero Emission, Menko Airlangga Dukung Produksi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Jaga Kualitas dan Hadirkan Inovasi Produk

PENGAMAT Ekonomi dan Pendamping UMKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Erwansyah menyambut baik program electrifying lifestyle khususnya bagi pelaku UMKM di sektor penenun kain ulos.

Berdasarkan penelitian yang ia lakukan beberapa waktu lalu, Erwansyah menyebut salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan UMKM tersedianya sumber daya dalam bidang alat produksi berbasis teknologi untuk meningkatkan jumlah produksi.

“Sebagai pendamping UMKM, saya mengapresiasi program ini dalam mendukung penenun kain ulos. Program ini dapat membangun keberlanjutan usaha para penenun. Selain itu kesejahteraan penenun juga meningkat di mana penenun dapat menenun lebih cepat dan berproduksi lebih banyak,” katanya kepada Tribun-Medan.com, Rabu (27/12/2023).

Kepada para penenun, Erwansyah mengharapkan, meskipun telah menggunakan teknologi, penenun terus menjaga kualitas produk. Selain itu menghadirkan inovasi dengan memberikan nilai tambah pada produk ulos yang dihasilkan. Contohnya memberikan moitif tenun yang memiliki nilai khas tertentu, membuat motif sesuai keinginan pemesan, atau memberikan fasilitas gratis ongkos kirim ke luar kota.

Sedangkan kepada PLN, Erwansyah mengharapkan dukungan dapat diberikan secara berkesinambungan karena banyak pelaku UMKM membutuhkan alat produksi berbasis teknologi. Pendistribusian dukungan ini pun harus dilakukan tepat sasaran dengan memberikannya kepada pelaku UMKM yang benar-benar membutuhkan.

“PLN dapat terus bermitra dengan komunitas-komunitas UMKM agar distribusinya tidak salah sasaran. Karena pengalaman selama ini, cukup banyak lembaga pendukung UMKM yang memberikan alat bantu produksi, tetapi tidak sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (top/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved