Keributan di Kapten Muslim

Gerombolan Preman Berpangkas Cepak Aniaya 3 Petugas Parkir, 1 Sekuriti Babak Blur Kritis Dipukuli

Segerombolan pria bergaya pangkas cepak, melakukan penganiayaan terhadap empat orang pria hingga babak blur dan kritis.

|
Editor: Salomo Tarigan
Tribun-medan.com/Alfiansyah
FOTO kondisi Jona Banjarnaor saat ditemui di kediamannya usai dihajar puluhan pria potongan cepak di Komplek Mega park Jalan Kapten Muslim, Kota Medan, Kamis (21/12/2023). 

Jona menyampaikan, berselang beberapa saat datanglah puluhan orang menggunakan sepeda motor yang semuanya memiliki potongan rambut cepak dan langsung mencari sejumlah petugas parkir di kawasan komplek tersebut.

"Kurang lebih satu jam, datang teman-temannya langsung menghajar kami secara membabi buta. Semua Potongan rambutnya cepak, badannya tegap, setiap petugas parkir di hajar," ujarnya.

Dia menjelaskan, ketika datang kurang lebih 30 orang berbadan tegap itu langsung menghajar semua petugas parkir di sana termasuk dirinya.

Pada saat itu, ia mengaku dirinya dihajar habis - habisan oleh gerombolan orang berpangkas cepak tersebut hingga babak belur.

"Kisaran 30 lebih mereka, yang mukul aku itu ada kira-kira 10 orang di pijak-pijaknya aku, kepala ku di pukul pakai benda tumpul sampai pecah," ucapnya.

Lebih lanjut, Jona menceritakan setelah menghajar dirinya dan tiga orang temannya, para pelaku pun langsung pergi.

Katanya, dalam kejadian penganiayaan itu dua orang termasuk dia mengalami luka berat.

Bahkan, sekuriti yang terlibat pertikaian di awal sempat kritis setelah perutnya tertembus senjata tajam.

"Sekuriti di tusuk. Kalau keterangan pihak rumah sakit setelah di pemeriksaan luka di perutnya itu akibat benda senjata tajam," kata Jona.

"Empat orang korban termasuk saya, dua luka ringan dua lagi luka serius," lanjutnya.

Dijelaskan Jona, rencananya kasus ini akan di laporkan ke Polda Sumut dan berharap polisi bisa segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap para pelaku yang memiliki potongan rambut cepak itu.

"Saya duga para pelaku ini bukan sipil, tapi oknum (aparat). Kalau sipil nggak mungkin beringas seperti itu. Yang pasti saya nggak terima, kalau bisa diusut sampai tuntas, biar nggak ada korban berikutnya," bebernya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Helvetia Iptu Ibrahim Sofi mengaku belum mengetahui kejadian tersebut.

"Belum ada laporan ke kita, saya cek dulu nanti saya informasikan," pungkasnya.

(Cr11/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved