Tribun Wiki
Tradisi Marari Sabtu, Hari Penyucian Bagi Agama Parmalim
Masyarakat Batak, khususnya mereka yang menganut aliran kepercayaan Parmalim memiliki tradisi bernama Marari Sabtu
* Pada pukul 10.30 upacara dimulai.
Ulu punguan (pemimpin upacara) memasuki ruangan parsantian (tempat melakukan upacara) dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dan duduk bersila secara tertib dan rapi.
Air dalam mangkuk putih harus sudah ada dalam Parsantian diatas tikar (lage tiar) yang berlapis tiga.
Baca juga: Tradisi Ngampeken Tulan-tulan Suku Karo yang Mirip Mangongkal Holi pada Batak Toba
* Peserta upacara memfokuskan pikiran (berkonsentrasi) untuk mengikuti ritus demi ritus dalam upacara.
* Ulu punguan memercikkan air dalam cangkir kepada seluruh peserta upacara dengan maksud untuk membersihkan peserta dari dosa sebelum upacara dimulai.
* Setelah semua tertib, Ulu Punguan melafalkan tonggo-tonggo (doa-doa) sedangkan peserta menyimaknya.
* Kemudian Ulu Punguan memaparkan isi patik dengan menghadap kepada peserta (layaknaya orang yang berceramah).
* Setelah itu dilakukan siraman ruhani yang diawali oleh satu atan dua orang dari peserta dan kemudian disimpulkan (panippuli) oleh Ulu Punguan. Upacara ritus diakhiri dengan memercikkan air kepada seluruh peserta upacara oleh Ulu Punguan (pemimpin upacara).(Ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ibadah-bangsa-parmalim-di-bale-parsantian-medan-denai.jpg)