Banjir Bandang Landa Sejumlah Wilayah, Jembatan Dua Desa Hanyut Terbawa Arus
Setelah didata, ternyata ada 7 rumah yang terdiri dari 7 KK terkena musibah banjir bandang ini.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Eti Wahyuni
“Pada pukul 18.30 WIB, terjadi hujan deras di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor disertai bebatuan yang berjatuhan terjadi Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, Desa Sampur Toba dan Desa Turpuk Limbong,” ujra Brigadir Vandu Marpaung, Selasas (14/11/2023).
Akibat banjir tersebut, warga Desa Sampur Toba dan Desa Siparmahan mengungsi. Sebagian warga mengungsi ke wilayah Pintu Batu, Kecamatan Pangururan. Sebagian lagi mengungsi ke Daerah Bukit Holbung, Kecamatan Harian.
“Pada pukul 23.10 WIB, rombongan Bupati Samosir menuju lokasi banjir guna melihat situasi korban dan memberikan bantuan berupa sembako. Lalu, rombongan tersebut berangkat ke Gereja Katolik Pintu Batu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan dan Pelabuhan Pintu Batu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan yang memiliki dua lokasi pengungsian warga,” jelasnya.
Di lokasi pengungsian, Bupati Samosir Vandiko T Gultom membagikan sembako, mendirikan tenda, dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi.
"Berikan kami waktu, kami bekerja turun ke lapangan dan mengecek asal usul bencana, kami sudah siapkan tenda, dan tenaga medis, makanan, air lengkap, semoga bencana ini bisa kita atasi ke depannya," tutur Bupati Samosir Vandiko Gultom.
Dua Desa di Batubara Tergenang
Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Batubara mengakibatkan dua desa tergenang banjir, yang diperparah air pasang laut.
Dua desa tersebut yakni Desa Durian dan Nenas Siam, yang terletak di Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.
Kepala BPBD Batubara, Akhmadan Khoir menjelaskan, dua desa tersebut memang terletak di daerah pesisir pantai Kabupaten Batubara, dan banjir bersifat sementara.
"Dua desa di daerah pesisir terdampak itu desa Duria, dan Desa Nenas Siam. Itu sifatnya temporer, karena bersamaan naik dengan waktu permukaan pasang air laut lagi naik dan hujan yang intensitasnya cukup tinggi malam tadi," kata Khoir, Selasa(14/11/2023).
Katanya, di dua desa tersebut setidaknya terdapat ratusan rumah yang terdampak akibat banjir. Kendati begitu, belum ada laporan air masuk ke dalam rumah.
"Memang wilayah tersebut sering terjadi banjir. Bahkan, pada Oktober lalu, dua titik ruas jalan di sana terputus dan menjadi perlintasan air yang datang dari laut," katanya.
Ia bersyukur jalan tersebut sudah selesai diperbaiki, sehingga dapat menahan aliran air yang masuk ke pemukiman warga. "Saat ini kami masih melakukan kesiagaan saja, karena genangan hanya masih dalam skala kecil, kalau upaya evakuasi atau apa pun BPBD sudah siap," pungkasnya.
| Jembatan Gantung Penghubung Dua Desa di Labura Rusak Parah, Warga Khawatir Keselamatan Terancam |
|
|---|
| Jembatan Gantung Penghubung Desa di Labura Rusak Parah |
|
|---|
| Siswa di Nias Minta Prabowo Bangun Jembatan, Menteri PU: Sudah Masuk dalam Catatan |
|
|---|
| Warga Salapian tak Berkutik Ditangkap di Bahorok, Polisi Sita 2,61 Gram Sabu |
|
|---|
| CERITA Kelapa Muda dan Kembang Kantil di Balik Penemuan Siswa SMA yang Tenggelam Saat Buat Konten |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jembatan-yang-menghubungkan-Desa-Batu-Jonjong-Rusak_Banjir-Bandang-Bahorok_.jpg)