Berita Medan
Resah Maraknya Pungli di Pasar Gambir dan Laporan Tak Ditanggapi, Pedagang Datangi Polrestabes Medan
Sejumlah pedagang pakaian di Pasar Gambir, Tembung Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, mendatangi Polrestabes Medan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah pedagang pakaian di Pasar Gambir, Tembung Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, mendatangi Polrestabes Medan.
Kedatangan para pedagang ini untuk meminta polisi menindaklanjuti laporan mereka di Polsek Percut Seituan, yang dianggap tidak ditindaklanjuti.
Menurut Direktur Umum Asosiasi Pedagang Pasar Berdaulat Indonesia, Asri Hamdani Panggabean sekaligus perwakilan para pedagang, mereka saat ini resah dengan kehadiran diduga preman yang melakukan punguatan liar atau pungli di pasar tersebut.
Bahkan para preman tersebut tidak segan-segan melakukan tindakan represif kepada para pedagang.
"Jadi kedatangan kami ke Polrestabes ini terkait laporan pungutan liar yang kita duga itu orang-orang yang mengaku pengelola, hanya mengklaim diri," kata Asri kepada Tribun-medan, Kamis (9/11/2023).
"Beberapa kali kita minta surat kepengelolaannya mereka tidak mampu menunjukkan," lanjutnya.
Padahal para pedagang yang berjualan baju di sana telah membeli kios-kios yang mereka tempati secara resmi dan bersertifikat hak milik.
Para pedagang juga sudah bergabung dengan Asosiasi Pedagang Pasar Berdaulat Indonesia untuk pengelolaan pasar tersebut.
"Jadi saya sebagai direktur aosiasi mengembalikan kepada pedagang untuk mengelola pasarnya. Kita mendampingi untuk melaporkan kasus-kasus yang ada di sana," sebutnya.
Asri menuturkan, sejak tahun 2021 para preman ini selalu meminta uang iuran kepada para pedagang dengan modus keamanan dan juga kebersihan.
Namun, setelah para pedagang menyetorkan uang sebanyak Rp 10 ribu perhari, kondisi pasar tidak aman. Banyak pedagang kerap kehilangan barang-barang di kios mereka.
"Mereka yang dulunya mengaku pengelola itu, tidak mampu bertanggungjawab atas apa yang mereka nyatakan, harus membayar biaya retribusi untuk keamanan dan kebersihan," ungkapnya.
"Tapi keamanan tidak dapat, malah sering barang-barang yang hilang, kecurian, kemudian dilaporkan nggak jalan laporannya," sambungnya.
Dia menjelaskan, para pedagang di sana sudah mengalami kerugian puluhan juta rupiah akibat kehilangan barang dan juga pungli yang dilakukan para preman ini.
Kasus itu sebenarnya sudah dilaporkan ke Polsek Percut Seituan, tapi hingga saat ini tidak ada tindakan dari kepolisian.
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pungli-Pasar-Gambir-pedagang-datangi-Polrestabes-Medan.jpg)