Tribun Wiki

Sejarah Lompat Batu dan Cikal Bakal Desa Bawomataluo di Nias Selatan

Desa Bawomataluo di Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan adalah permukiman yang kerap dijadikan lokasi kunjungan wisata

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/ Liska Rahayu
ILUSTRASI- Lompat batu 

 Rumah ini konon merupakan "yang tertua dan terbesar di Nias".

Rumah ini dibangun dengan balok kayu berukuran besar di bagian dalam.

Di dalam rumah terdapat gendang yang digunakan sebagai tanda dimulainya dan diakhirinya suatu pertemuan.

Ciri penting lainnya di rumah ini adalah ukiran kayu dan susunan tulang rahang babi.

Singgasana batu besar di pintu masuk rumah digunakan oleh Kepala Suku; di sisinya terdapat gambar lingga yang diukir dari batu.

Di luar rumah Kepala Suku terdapat meja batu tempat mayat disimpan hingga membusuk.

Rumah-rumah tradisional paling awal yang dibangun untuk masyarakat pemukiman terletak di kedua sisi jalan, saling berhadapan dalam jarak 4 meter (13 kaki). 

Rumah-rumah baru juga dibangun di antara rumah-rumah adat yang juga saling berhadapan, dan berada dalam satu garis lurus berarah barat laut hingga timur laut. 

Selain itu, terdapat rumah-rumah yang dibangun di tengah pemukiman yang berjajar berorientasi ke arah tenggara.

 Seluruh kompleks terdiri dari 500 rumah, masing-masing dengan seorang kepala rumah tangga, menampung 7.000 penduduk. 

Selain ukuran rumah (omo hada) dan ciri pintu masuknya yang menunjukkan status keluarga, setiap rumah memiliki representasi simbolis status kepala keluarga.

Rumah-rumah terbuat dari kayu yang diukir dan mencerminkan keterampilan masyarakat setempat dalam kerajinan kayu.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved