Tribun Wiki

Pesta Njuah-njuah, Pagelaran Budaya Lintas Etnis di Kabupaten Dairi yang Terus Bertahan

Pesta Njuah-njuah menjadi rutinitas tahunan yang digelar di Kabupaten Dairi hingga saat ini

Editor: Array A Argus
HO
Pesta Njuah-NJuah yang dilaksanakan di Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang Kabupaten Dairi. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Masyarakat yang ada di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara sudah pasti tahu mengenai Pesta Njuah-njuah.

Ini adalah pagelaran budaya lintas etnis yang berlangsung secara terus-menerus.

Meski begitu, tidak ada catatan sejarah lebih detail, kapan pertama kali Pesta Njuah-njuah ini dilaksanakan.

Baca juga: Tradisi Penggal Kepala yang Dijadikan Maskawin, Ada di Indonesia

Istri Bupati Dairi, Romy Mariani Eddy Berutu (dua dari kiri) dan Sekdaprov Sumut, Sabrina (dua dari kanan), melepaskan balon sebagai pertanda dibukanya acara promosi pariwisata Kabupaten Dairi, Pesta Njuah-Njuah 2019, Senin (30/9/2019).
Istri Bupati Dairi, Romy Mariani Eddy Berutu (dua dari kiri) dan Sekdaprov Sumut, Sabrina (dua dari kanan), melepaskan balon sebagai pertanda dibukanya acara promosi pariwisata Kabupaten Dairi, Pesta Njuah-Njuah 2019, Senin (30/9/2019). (TRIBUN MEDAN / DOHU LASE)

Hanya saja, dari beberapa referensi yang ada, Pesta Njuah-njuah ini mulanya untuk menonjolkan budaya Pakpak yang ada di Kabupaten Dairi.

Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Dairi yang juga dihuni oleh banyak suku kemudian ikut menyemarakkan kegiatan pesta rakyat ini.

Makna Njuah-njuah

Dilansir dari Wikipedia, secara etimologi, Njuah-njuah ini merupakan kalimat sapaan yang sering diucapkan oleh masyarakat di suku Pakpak.

Misalnya saja saat seseorang sedang membuka atau mengakhiri percakapan, kalimat Njuah-njuah selalu diucapkan.

Maknanya, adalah sehat selalu.

Baca juga: Tradisi Minum Darah Dua Suku Pedalaman, Diyakini Bikin Gemuk

Kalimat Njuah-njuah mirip dengan Horas dalam bahasa Angkola, Mandailing, Simalungun, dan Toba atau Mejuah-juah dalam bahasa Karo, Ya'ahowu dalam bahasa Nias dan Ahoi dalam bahasa Melayu dialek Deli.

Kemudian, karena Njuah-njuah identik dengan kultur masyarakat di Kabupaten Dairi yang didominasi masyarakat Pakpak, jadilah kalimat ini disematkan pada pagelaran budaya lintas etnis yang sekarang mulai rutin dilaksanakan.

Pagelaran seni reog turut ditampilkan dalam momen Festival Njuah-njuah yang dilaksanakan di Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi
Pagelaran seni reog turut ditampilkan dalam momen Festival Njuah-njuah yang dilaksanakan di Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi (TRIBUN MEDAN/ALVI SYAHRIN NAJIB)

Arak-arakan Hingga Pagelaran Seni

Saat Pesta Njuah-njuah berlangsung, masyarakat di Kabupaten Dairi biasanya akan melakukan prosesi arak-arakan.

Prosesi arak-arakan ini diikuti berbagai elemen masyarakat.

Bagi mereka yang berasal dari suku tertentu, misalnya saja Pakpak, mereka akan menggunakan pakaian adatnya saat arak-arakan.

Begitu juga dengan suku lain yang ada di Kabupaten Dairi, pasti ikut serta menyemarakkan acara dengan pakaian adatnya masing-masing.

Baca juga: Mengenal Tradisi Mangenta, Yang Selalu Dilakukan Masyarakat Kalimantan Tengah

Tidak berhenti sampai di arak-arakan saja, Pesta Njuah-njuah juga diisi dengan beragam pagelaran seni dari berbagai budaya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved