Siswi SMP Dirudapaksa Paman dan Sepupu
Awal Terbongkarnya Kasus Siswi SMP Diduga Dirudapaksa Paman dan Sepupu Sampai Hamil 8 Bulan
Saat ini, remaja yatim-piatu tersebut sedang mengandung sekitar delapan bulan, diduga akibat kebejatan saudaranya.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Menurut informasi, MRD ditangkap pada Senin (30/10/2023) malam oleh Sub Direktorat Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Ditrreskrimum Polda Sumut.
Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono membenarkan MRD telah ditangkap.
Usai ditangkap, MRD langsung digelandang ke rumah tahanan milik Polda Sumut guna pemeriksaan lebih lanjut.
Namun demikian, Sumaryono belum bisa merinci kapan tersangka memerkosa korban dan berapa kali.
"Benar, tersangka sudah diamankan,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono, Selasa (31/10/2023).
Meski sudah menangkap MRD, Polisi masih memburu SNHD, anak kandung MRD yang diduga juga telah merudapaksa AAZ sejak bertahun-tahun.
Ia diduga telah melarikan diri beberapa pekan lalu, sebelum Polisi menangkap ayahnya.
Alumni Akpol 1996 ini mengatakan pihaknya terus memburu SNHD untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Mantan Kapolres Kediri ini mengungkap, pihaknya sudah menetapkan status tersangka terhadap keduanya. Penetapan ini pun berdasarkan hasil gelar perkara dan bukti-bukti yang ada.
"Kami masih mencari keberadaan SNHD, anak tersangka yang sudah ditangkap lebih dulu,"ungkap Sumaryono.
Ucap Syukur MRD Ditangkap, Pihak Sekolah Minta Pelaku Lain Segera Ditangkap
Saat ini AZZ sedang mengandung delapan bulan akibat dugaan pemerkosaan.
Wali kelas korban, YT saat ditemui ketika sedang mengajar di ruang kelas VII sekolah awalnya ketakutan saat ditemui. Wajahnya merah dan gugup ketika hendak diwawancarai.
Namun, begitu mendengar bahwa MRD sudah ditangkap Polisi, wajahnya langsung berubah.
Dia langsung menyingkap kedua tangannya ke wajahnya seraya bersyukur.
"Yang betul. Alhamdulillah,"ungkapnya.
Remaja 14 tahun ini diperkirakan akan melahirkan pada bulan Desember mendatang.
Kepala sekolah tempat AZZ mengenyam pendidikan mendesak Polda Sumut segera menangkap Syarif Nur Hanif Dalimunthe, pelaku yang masih bebas berkeliaran.
"Saya secara legalitas cukup ini jangan terjadi lagi kepada pelajar dan segera dituntaskan. Kita khawatir kalau Polisi tidak segera menangkap terduga pelaku bisa terjadi lagi kepada orang lain,"kata ZA (42), kepala sekolah SMP di Kecamatan Medan Timur, tempat korban sekolah.
Namun demikian SMP tempat korban sekolah memastikan AZZ tetap lulus sebagai siswa SMP meski dia tidak aktif ikut belajar karena masalah ini.
Ajakan Damai dan Korban Disuruh Menikah Dengan Tersangka
Karena kasus ini sudah dilaporkan sejak 21 Agustus 2023 lalu dan mulai bergulir di Kepolisian, keluarga MRD dan SNHD panik.
Istri MRD, yang biasa dipanggil Boru Rambe, tak lain adik mendiang ayahnya disebut meminta agar kasus pemerkosaan yang menjerat suami dan anak pertamanya berakhir damai.
Ia meminta supaya AZZ dinikahkan dengan tersangka SNHD.
Pernikahan ini diharapkan menyelesaikan permasalah yang kian membesar.
"Yang minta damai itu ibunya. Supaya dinikahkan biar kasus gak berlanjut."
Predator Seksual Anak Dikabarkan Jadi Asisten Dosen di USU dan Alumni USU
Predator seksual terhadap AZZ (14) sejak tiga tahun lalu SNHD dikabarkan menjadi tenaga pengajar atau Asisten Dosen di Universitas Sumatera Utara.
Kata pelapor YT, SNHD menjadi asisten dosen guru besar USU bernama Rita.
"Kalau informasi yang didapat dia asisten dosen di USU Ekonomi, guru besar Bu Rita,"ungkapnya.
Akan tetapi, Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia mengaku tidak memiliki data Asisten Dosen.
Dia menyebut, asisten dosen merupakan tanggung jawab pribadi dosen secara personal dan tak tercatat di Fakultas maupun Universitas Sumatera Utara.
"Itu kebijakan dosen yang bersangkutan, tidak ada hubungan dengab Fakultas atau Universitas karena sifatnya personal. Tidak ada hubungannya denhan institusi USU kalo gitu karena
diluar ranah akademis,"kata Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia.
Dilihat dari website direktori.usu.id SNHD merupakan alumni mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis program managemen stambuk 2019.
Tertera status kemahasiswaan nya sudah lulusdan saat ini disebut-sebut sebagai tenaga pengajar Asisten Dosen di Universitas Sumatera Utara.
Sementara dilihat dari situs berbeda, yakni pangkalan data pendidikan tinggi (PDDikti) PDDikti.kemendikbud.go.id nama SNHD tercatat di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) program studi Perbankan Syariah jenjang D3.
Ia masuk pada semester ganjil tahun 2016 dengan status mahasiswa peserta didik baru dan dinyatakan lulus.
Dari situs yang sama ia juga tercatat sebagai mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara (USU) jenjang Strata Satu atau S1.
Disini ia masuk pada semester ganjil tahun 2019 dengan status awal mahasiswa berbeda, yakni pindahan dan dinyatakan lulus.
(Cr25/ tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/suami-rudapaksa-odgj-tribunmedan.jpg)