Aliansi Ormas Islam Sumut Bentangkan Bendera Raksasa Palestina, Gelar Salat Gaib untuk Para Korban

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Massa dari Aliansi Ormas Islam Sumut membawa bendera Palestina berukuran raksasa saat menggelar aksi solidaritas Palestina Merdeka di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (13/10/2023).

Bendera berukuran dengan panjang 6 meter dan 4 meter itu dibentangkan di depan gedung DPRD Sumut.

Baca juga: Gelar Aksi Solidaritas Rempang, Syarikat Melayu Langkat Gelar Zikir dan Doa Bersama Lintas Etnis

Tak hanya itu, dalam aksi solidaritas itu, setibanya di gedung DPRD Sumut massa pun menggelar doa bersama untuk para korban yang meninggal akibat peperangan di Palestina.

Lalu Massa pun lantas kompak berteriak dengan suara lantang menggunakan bahasa Arab, menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

"Birrukh Biddam Nafdija ya Aqsho (dengan nyawa, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha)," teriak massa sambil mengangkat satu jarinya ke atas.

Dalam aksi solidaritas tersebut, massa juga membawa sejumlah poster.

"Doamu jadi tameng, roket paling mutakhir. Warga Medan mendukung Palestina," tulisan di sisi kanan dan kiri bendera tersebut. 

"Urusan ayang ntar dulu. Dukung Palestina lebih dulu," tulisan di poster lainnya yang dibawa salah satu peserta aksi. 

Usai menggelar aksi, massa pun kemudian melaksanakan Salat Ashar berjamaah di depan Gedung DPRD Sumut. Dan dilanjutkan dengan melaksanakan Salat Gaib untuk para korban di Palestina.

Ketua Umum Forum Ummat Islam Amanat, Indra Suheri mengatakan, dalam aksi solidaritas ini ada 14 forum aliansi Islam Sumut yang bergabung.

Menurut Indra, aksi solidaritas ke Gedung DPRD Sumut bertujuan untuk menolong Palestina.

"Atas nama Aliansi Ormas IsIam, berdasarkan rapat dari 14 Ormas Islam yang hadir dua hari lalu, kami mengadakan kegiatan aksi solidaritas ini," terangnya.

Menurutnya peperangan yang terjadi antara Palestina dan Israel sudah di luar nalar manusia.

"Makanya kami mendesak DPRD Sumut untuk memberikan pernyataan sikap terhadap apa yang terjadi di Palestina," jelasnya. 

 Jika memang, Pemerintah Pusat mengizinkan mereka untuk ikut dalam peperangan, katanya, pihaknya siap secara lahir dan batin diberangkatkan ke Palestina.