Polres Simalungun

INTOLERANSI: Masalah Kronis Kehidupan Beragama di Indonesia

Indonesia merupakan sebuah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda secara kultural, salah satunya agama.

Istimewa
Kabag Ops Polres Simalungun Kompol Kristo Tamba 

Karenanya satu-satunya jalan adalah dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya toleransi.

Peningkatan toleransi terhadap agama lain salah satunya dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman beragama dari masing-masing pemeluknya.

Karena disadari bahwa tidak ada satupun agama yang mengajarkan intoleransi. Semua agama yang ada di Indonesia, semuanya mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai keyakinan pemeluk agama lain, serta tidak boleh mengganggu pelaksanaan ibadahnya.

Artinya adanya intoleransi hanya muncul karena pemahaman yang kurang pemeluk agama akan ajaran agamanya sendiri, sehingga memandang kelompok agama lain sebagai “musuh” yang harus dijauhi dan dilawan.

Dengan demikian peran dari para pemuka agama, dan mungkin dengan bantuan fasilitas dari pemerintah, akan sangat besar dalam mewujudkan kehidupan beragama yang penuh dengan toleransi di Indonesia.

Pada akhirnya, kesadaran dan inisiatif dari masyarakat sendiri merupakan hal terpenting dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama.

Semangat persatuan berdasarkan perbedaan, seperti semboyan Negara kita, harus terus dikembangkan dan dikuatkan, tanpa melihat asal usul suku, agama maupun golongan. Kesadaran untuk saling menghormati dan menghargai orang lain, atas dasar kemanusiaan maupun perwujudan pengamalan atas ajaran agamanya sendiri.

Bukankah semua agama mengajarkan bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan, yang membedakan hanyalah tingkat keimanannya. Jadi apalah pentingnya mengurusi keyakinan orang lain, jika hal itu justru menunjukkan lemahnya keimanan kita pada ajaran agama kita sendiri.

Oleh karena itu marilah kita kuatkan keimanan kita, tanpa harus mengganggu keyakinan dari orang lain agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan tentram dan damai serta dapat berkontribusi positif pada pembangunan di Indonesia.

Ditulis Oleh : Kristo Tamba, S.H., S.I.K., M.I.K. / Mahasiswa S3 STIK

(akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved