Sengketa Lahan

Kodam I/Bukit Barisan Dituding Tidak Punya Hati Nurani ke Petani Ramunia, Kapendam: Silakan Gugat

Kodam I/Bukit Barisan dituding tidak punya hati nurani terhadap rakyat, khususnya petani di Desa Perkebunan Ramunia

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico J Siagian dan Kapten Rhadi Yanuar saat diwawancarai. 

"Tadi kami baru mendengarkan saja, kemudian kami catat untuk kami laporkan segera ke pimpinan," katanya.

Sebelumnya, Koordinator Petani Ramunia, Open Manurung mengatakan dua orang perwakilan dari petani Ramunia yang datang ke kantor gubernur diterima oleh Asisten I.

"Hanya dua perwakilan yang diperbolehkan masuk. Tadi sudah kami sampaikan bahwa ini mendesak, padi kami sudah menguning dan hampir tidak bisa lagi dipanen. Kami berharap solusinya bisa segera," ujar Open Manurung.

Ia mengatakan, oknum Puskopad Kodam I/BB tidak memberikan akses ke sawah mereka usai dilakukan penanaman seluas 20 hektare.

Baca juga: Akses Sawah Ditutup Oknum Kodam I/BB saat Panen, Kelompok Tani Ramunia Mengadu ke Kantor Gubernur 

"Kami merawat saja, tidak diperbolehkan hingga sekarang sudah mau panen. Jadi kami mohon perhatikan nasib kami, nasib petani. Kalau tidak ada petani bagaimana rakyat ini bisa makan, tolong pikirkan nasib petani," ucapnya.

Adapun puluhan petani Ramunia sempat menggelar aksi di halaman kantor Gubernur Sumut.

Mereka membawa beberapa tangkai padi yang sudah menguning dan poster bertuliskan beberapa tuntutan.

Beberapa poster dari bahan karton tersebut bertuliskan "Puskopad Melarang Kami Panen, Jalan Ditutup," kemudian ada juga yang bertuliskan "Tolong Pak! Kami mau panen enggak bisa, kami sudah lapar!".

Serta tuntutan untuk Pj Gubernur yang bertuliskan "Pak Pj Gubernur Padi Kami Kering, Enggak bisa panen, beras mahal!".

Namun aksi mereka tak berlangsung lama dan dibubarkan Satpol PP dengan alasan tak ada pemberitahuan sebelumnya.

Baca juga: Kelompok Tani Ramunia Ngadu ke Kantor Gubernur, Akses Sawah Ditutup Oknum Kodam I/BB saat akan Panen

Diadang dan Diusir Satpol PP

Puluhan petani di Desa Ramunia Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang diusir dan 'diseret' paksa petugas Satpol PP saat melakukan aksi damai di halaman Kantor Gubernur Sumatra Utara, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Kamis (21/9/2023).

Mereka diminta keluar dari kawasan halaman kantor gubernur saat menunggu beberapa perwakilan yang tengah melakukan audiensi dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Sumut.

Seorang Satpol PP bernama Indra Lubis meminta petani untuk keluar dari kawasan kantor gubernur. 

Baca juga: Jalan di Desa Rugemuk dan Perkebunan Ramunia Deliserdang Diresmikan

"Maaf ibu, karena ini perwakilan sudah diterima di dalam, jadi silakan kita tunggu di luar," ujar Indra kepada puluhan petani.

Tak lama kemudian, puluhan personel Satpol PP terlihat muncul untuk memaksa petani keluar dari kantor gubernur dan menunggu di trotoar tepat di pagar depan Jalan Pangeran Diponegoro Medan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved