Berita Medan

Neraca Perdagangan Sumut pada Juli 2023 Kembali Surplus, Capai 403,53 Juta US Dolar

Neraca perdagangan Sumatera Utara pada Juli 2023 kembali mencatatkan Surplus, meskipun sedikit mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

|
HO
ILUSTRASI. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi melepas Ekspor Perdana Komoditas Kelapa binaan Desa Sejahtera Astra (DSA) Nias Utara dengan tujuan Hainan - China di Pelabuhan Angin, Kota Gunungsitoli, Nias, Kamis (9/3/2023). Sebanyak 74 Ton Kelapa Segar siap di ekspor ke Hainan, China. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Neraca perdagangan Sumatera Utara pada Juli 2023 kembali mencatatkan Surplus, meskipun sedikit mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut melaporkan, keuntungan neraca perdagangan Sumut pada bulan Juli sebesar US$ 403.53 juta.

Baca juga: Menko Airlangga: Ekonomi Indonesia Makin Tangguh, Neraca Perdagangan Mencapai Nilai USD 7,56 miliar

Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Juni 2023 dengan neraca perdagangan yang mencapai US$ 423.91 juta.

"Alhamdulillah kita patut bersyukur karena neraca perdagangan kita pada Juli 2023 mengalami surplus sebesar 403.53 juta meskipun impor kita naik 18 persen tetapi ini cukup aman untuk neraca perdagangan kita, ini juga satu informasi penting untuk mengukur pertumbuhan ekonomi kita," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanuddin, Rabu (13/9/2023).

Dikatakannya, perkembangan ekspor Sumut pada Juli 2023 mencapai US$ 970.08 juta, atau naik sebesar 7.74 persen jika dibandingkan dengan Ekspor Juni 2023.

"Ekspor kita di bulan Juli 2023 mencapai US$ 970.08 juta ada kenaikan yang signifikan yaitu naik 7.74 persen dibandingkan dengan Juni 2023, tentunya ini perlu kita syukuri karena ini satu indikator penting untuk bisa melihat optimisme bagaimana ekspor impor ini terpotret baik," katanya.

Hasan memaparkan, sektor industri masih mendominasi share ekspor terbesar di Sumut di bulan Juli 2023 yaitu sebesar 89,17 persen dan pertanian 5,51 persen, sementara penambangan dan penggalian 5,32 persen.

"Sedangkan untuk tiga negara tujuan dominan pangsa ekspor kita ini ada Tiongkok, Amerika Serikat dan India dengan presentase pangsa pasarnya Tiongkok 19,27 persen atau US$ 186.97 juta, Amerika Serikat 11,90 persen atau US$ 115.41 juta dan India 8,98 persen atau US$ 87.12 juta," paparnya.

Kemudian, untuk Negara ASEAN dan Negara Asia di luar ASEAN juga cukup dominan dimana Asia tercatat sebesar 38.29 persen atau US$ 371.49 juta dan ASEAN 17,81 persen atau US$ 172.75 juta.

Sementara itu, untuk nilai impor Juli 2023 Sumut mencapai US$ 556.56 juta atau mengalami kenaikan sebesar 18,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sumut di Triwulan Ke II 2023 Tembus 5,19 Persen, Lebih Tinggi dari Nasional

"Indikator Impor kita adalah bahan baku penolong sebesar 76.54 persen dari total impor Juli 2023, barang modal 12,29 persen, dan barang konsumsi 11,17 persen," ungkapnya.

Adapun asal negara impor Sumut terbesar berasal dari Tiongkok 27,54 persen dengan nilai US$ 156.02 juta, Malaysia 19,14 persen dengan nilai US$ 98.56 juta dan Singapore 7,84 persen dengan nilai US$ 40.40 juta.

"Neraca perdagangan menurut 3 negara yang surplus adalah Amerika Serikat 80 persen, India 64 persen dan Belanda 32 persen, kemudian negara yang defisit adalah Australia -18 persen, Singapura -23 Persen, dan Malaysia -70 persen," pungkasnya.

(cr10/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved