TRIBUNWIKI
DERETAN Bangunan Cagar Budaya di Kota Medan, Titi Gantung hingga Kantor Pos
Beberapa bangunan cagar budaya di Kota Medan yang masih berdiri tegak dan terjaga hingga saat ini.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Kuil Shri Mariamman menggambarkan corak Hindu Tamil di Kota Medan. Terletak di kampung Madras yang banyak dihuni etnis tamil.
Kuil ini sudah berdiri lebih dari satu abad, arsitektur dan warna bangunan yang khas membuat kuil Shri Mariamman begitu ikonik.
Kehadirannya melengkapi warna keberagaman dan toleransi di Kota Medan.
Kepala kuil Shri Mariamman, Chandra Bose, menjelaskan sejarah kuil yang didirikan atau dibangun oleh para leluhur sejak tahun 1884.
5. Masjid Raya Al Mashun
Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya Medan terletak di Jalan Mesjid Raya, A U R, Kec Medan Maimun, Kota Medan.
Masjid Raya Medan merupakan salah satu bukti kejayaan kesultanan Deli di Medan.
Sesuai dengan keinginan Sultan Makmun Al Rasyid untuk mendirikan masjid besar dan megah sebagai simbol kejayaan kesultanan Deli.
Tahun 1906 J.A. Tiendenmans dipercaya merancang masjid ini yang selesai pada tahun 1909.
Peresmian masjid ditandai dengan dilaksanakannya sholat Jum’at berjamaah pada 10 September 1909 yang diimami oleh seorang ulama terkemuka di Sumatra Timur pada waktu itu Syekh Hasan Maksum.
Bangunan mesjid raya ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda, J.A. Tiendenmans.
Masjid ini terletak 200 meter dari Istana Maimun. Sebagai bukti kebesaran Islam pada masa itu bangunan Masjid Raya Al Maksum dibangun dengan unsur-unsur arsitektur Islam/ timur tengah.
Penggunaan kaca patri terpengaruh oleh arsitektur Maroko.
Kubah masjid dipengaruhi oleh arsitektur Islam di Timur Tengah dan India Moghul.
Di halaman masjid terdapat pemakaman kerajaan untuk keluarga sultan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bangunan-Cagar-Budaya-di-Kota-Medan.jpg)