Judi Togel

Koordinator Judi Togel di Langkat yang Ditangkap Deninteldam I/BB Raup Pendapatan Rp 60 Juta Perhari

Perjudian jenis togel berbenderakan Ziki merajalela di Kecamatan Stabat dan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

|
HO
Supriatin (haju hitam), kordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat yang ditangkap petugas Intelijen Kodam I/Bukit Barisan. Supriatin mengaku rutin memberikan setoran ke Polsek Stabat, Polsek Secanggang dan Kanit Pidum Polres Langkat 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Perjudian jenis togel berbenderakan Ziki merajalela di Kecamatan Stabat dan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bahkan pendapatan judi jenis togel ini disebut-sebut mencapai Rp 60 juta per harinya. Sehingga pantas saja perjudian yang ilegal berjalan dengan mulus.

Baca juga: SOSOK Supriatin, Koordinator Togel Rutin Bayar Oknum TNI dan Polisi: Koramil Rp 1,5 Juta

Pasalnya omzet yang diraih mampu menutupi atau memberikan upeti atau setoran kepada oknum polisi di Kabupaten Langkat 

Hal ini terungkap pascaditangkapnya koordinator judi jenis togel bernama Supriatin oleh tim Dentinteldam I/BB pada, Sabtu (12/8/2023) kemarin.

Supriatin, kordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS dua minggu sekali
Supriatin, kordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS dua minggu sekali (HO)

Informasi diperoleh, omzet praktik perjudian bendera Ziki yang dikoordinir oleh Supriatin, tersebar di 12 titik untuk dua kecamatan tersebut. 

Adapun mereka yang sebagai juru tulis berinisial Am (Gohor) Rp 10 juta, Ul (Pajak/Stabat Kota) Rp 4 juta, WS (Kampung Kruni sampai Pantai Gemi) Rp 1,2 juta, Put (Jembatan Sei Wampu) Rp 1 juta, Dw (Pantai Gemi) Rp 4 juta, WU (Pasar 6 Kwala Bingai) Rp 10 juta, Bem (Titi Putih) Rp 2,5 juta, Sai (Karang Rejo/Dendang) Rp 5 juta, WU (Pasar 6, Pasar 8, Kwala Begumit) Rp 4 juta, Bud (Getek Besilam) Rp 3 juta, Bob (Perdamaian Stabat) Rp 10 juta dan WA (Bangsal Stabat) Rp 5 juta. 

Dugaan omzet puluhan juta per harinya dari praktik perjudian togel Ziki terkuak dari beredarnya pesan chat.

Bahkan, juga terungkap ada bukti chat dugaan upeti yang mengalir ke oknum pejabat di lingkungan Polres Langkat. 

Baca juga: Dikelilingi TNI Bersenjata, Koordinator Togel Ngaku Diintimidasi Intel Kodam I/Bukit Barisan

Tercatat dalam chat yang beredar, upeti dari praktik judi togel ini mengalir ke Kasat Intelkam Polres Langkat, AKP Syarif Ginting sebesar Rp 5 juta.

Menanggapi dugaan setoran ini, Syarif membantahnya. 

"Jangankan Rp 5 juta, 100 perak pun gak ada. 100 perak pun gak ada, apalagi Rp 5 juta," ujar Syarif, Selasa (15/8/2023). 

Disoal ada bukti chat, bagi dia, hal tersebut bisa saja dibuat-buat. 

"Kalau chat kan bisa-bisa saja, kalau chat itu kan namanya chat, kecuali kayak kemarin ada bukti transfer," ujar Syarif. 

Selain itu, juga ada tertulis Polres Langkat menerima Rp 25 juta/dua minggu, Polsek Stabat menerima Rp 7 juta/ dua minggu dan Polsek Secanggang Rp 3 juta per bulan.

Kasus ini terungkap berawal ketika Deninteldam I/BB mengamankan tiga orang, masing-masing berinisial Abdul Ari (67) sebagai juru tulis, Agus Sari (47) diduga sebagai pembeli dan Supriatin (38) yang diduga berperan sebagai koordinator.

Baca juga: Personel Polsek Stabat Turut Ditangkap Deninteldam I/BB Terkait Judi Togel, Ini Jawaban Kapolsek

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved