Dugaan Malapraktik

BREAKING NEWS: Dokter RS Bina Kasih akan Diperiksa terkait Dugaan Malapraktik Operasi Tangan Anak

Polda Sumut menyatakan akan segera memeriksa dokter Herling Pangkerego SpoT terkait dugaan malpraktek.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Serka Holmes Sitompul, personel Kodam I Bukit Barisan saat melaporkan dokter RS Bina Kasih bernama dr Herling Pangkerego SpoT ke Polda Sumut karena dianggap melakukan malpraktek. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut menyatakan akan segera memeriksa dokter Herling Pangkerego SpoT, terkait dugaan malpraktek yang dilaporkan personel Kodam I Bukit Barisan, Sersan Kepala (Serka)Holmes Sitompul.

Panggilan klarifikasi segera dijadwalkan dalam waktu dekat mengetahui penyebab anak Serka Holmes berinisial RSS (6) harus diamputasi seusai menjalani operasi di RS Bina Kasih Medan.

"penyidik akan mengagendakan semua pihak pihak terkait (termasuk dokter) untuk dimintai klarifikasi,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (26/7/2023).

Hadi menjelaskan, penyidik Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumut telah memeriksa Serka Holmes.

Kemudian, mereka juga telah mendatangi RS Bina Kasih untuk memeriksa lokasi.

Berikutnya, Polisi juga segera mengagendakan pemeriksaan terhadap nakes dan saksi lainnya.

"Penyidik juga sudah melakukan mengecek, mendatangi langsung ke rumah sakit, berikutnya penyidik melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang lain."

Sebelumnya, anggota TNI Kodam I Bukit Barisan, Sersan Kepala (Serka) Holmes Sitompul melaporkan dokter RS Bina Kasih bernama dr Herling Pangkerego SpoT ke Polda Sumut.

Berseragam dinas lengkap, sepatu boots hitam, pria berusia 43 tahun memasuki gedung SPKT Polda Sumut, Sabtu 15 Juli, bersama kedua anaknya.

Dia melaporkan dr Herling Pangkerego SpoT ke Polisi karena diduga melakukan malpraktek terhadap anaknya berinisial RSS (6), saat menjalani perawatan di RS Bina Kasih Medan.

Kata Holmes, dokter itu diduga salah potong urat saraf pada tangan sebelah kanan anaknya hingga membuat anaknya nyaris di amputasi ketika dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.

"Itulah pak, kan saya disini sendiri, mungkin ada penyumbatan atau mungkin terpotong saya uratnya itu makanya kita rujuk ke rumah sakit Adam Malik. Kalau di Adam Malik kan lengkap dokternya,"kata Holmes menirukan ucapan dokter saat ditelepon nya,"Sabtu (15/7/2023).

Holmes menyebut, dokter yang dilaporkan itu sempat mengakui kesalahannya. Bahkan dia meminta agar permasalahan ini tidak dibesarkan.

Kemudian, dr Herling Pangkerego SpOT juga sempat menyebut kalau dirinya akan memberikan tangan palsu ke anaknya, jika harus diamputasi.

"Minta mediasi jangan dikembangkan. Dia mengaku salah, diakuinya."

Dugaan malpraktek yang terjadi di RS Bina Kasih, Jalan Jenderal TB Simatupang, Medan Sunggal ini bermula pada 18 Mei lalu, ketika anaknya sedang bermain di atas punggung sapi, lalu terjatuh.

Kemudian dia membawa anaknya RSS (6), ke RS Bina Kasih Medan untuk mendapatkan pertolongan.

Usai dirawat sejenak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), keesokan harinya 19 Mei anaknya dibawa ke ruang operasi.

Selesai di operasi Holmes dipanggil oleh dokter yang menangani. Disini dia menanyakan kondisi anaknya apakah kemungkinan cacat atau tidak.

Namun saat itu dokter menyatakan kepadanya kalau anaknya tidak akan cacat.

"dokter menjawab tidak."

Beberapa waktu kemudian anaknya mengaku kesakitan dan sesak nafas.

Saat pembalut ditangan dibuka ternyata sudah membusuk dan bernanah.

Kemudian anaknya itu dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan agar bisa mendapatkan perawatan lanjutan.

Singkat cerita, anaknya malah akan diamputasi. Tangan kanannya akan dipotong karena dianggap luka yang dialami tidak bisa tertolong.

Seketika dia pun menolak sampai akhirnya anaknya dibawa pulang dari rumah sakit.

Disinilah dia kemudian protes ke dr Herling Pangkerego SpoT kenapa anaknya sampai harus diamputasi. Padahal, dia sebelumnya diduga tidak menjelaskan.

"Karena saya menolak amputasi saya dikeluarkan dan BPJS saya di blacklist."

Dihubungi terpisah, dr Herling Pangkerego SpoT membantah melakukan kelalaian dalam menangani anak Sersan Holmes Sitompul.

"Yang pertama bukan suatu kelalaian, itu adalah komplikasi atau risiko. Risiko kan bisa saja, kalau lalai itu memotong atau apa, inikan tidak ada lalai,"katanya.

Mengenai adanya pembuluh yang putus hingga menyebabkan pembusukan ia menduga terjadi saat anak itu terjatuh hingga patah tulang.

Namun, hal itu baru diketahui keesokan harinya dalam keadaan sudah mulai membusuk.

Lantas setelah mengetahui itu dia menyar agak dibawa ke RSUP Adam Malik Medan ke ahli pembuluh darah.

"setelah dilihat mulai ada pembusukan mungkin perlu dokter ahli pembuluh darah maka saya usahakan kirimkan ke bagian vaskuler di RSUP Adam Malik,"ucapnya.

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved