Breaking News

Rusia vs Ukraina

Gunakan Bom Tandan, Drone Ukraina Hantam Gudang Amunisi Militer Putin, Seorang Jurnalis Rusia Tewas

Serangan ini kurang dari seminggu setelah serangan dini hari terhadap jembatan utama yang menghubungkan semenanjung itu dengan Rusia

|
Editor: AbdiTumanggor
istimewa
Seorang koresponden perang untuk kantor berita Rusia, RIA Novosti, dilaporkan tewas akibat serangan bom tandan Ukraina di dekat garis depan di Wilayah Zaporizhzhia, tenggara Ukraina, Sabtu 22 Juli 2023. Sementara itu, tiga jurnalis Rusia lainnya terluka dalam peristiwa yang sama. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, para jurnalis Rusia itu terluka dalam serangan artileri Ukraina. Mereka lantas dievakuasi dari medan perang. Akan tetapi, koresponden RIA bernama Rostislav Zhuravlev tewas saat dalam perjalanan. (istimewa) 

Robles mengatakan keputusan untuk mengirimkan bom tandan adalah keputusan yang diambil Pemerintah AS, bukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), di mana Spanyol menjadi anggotanya. Begitu juga dengan sejumlah negara sekutu lainnya, misalnya Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang menyatakan Jerman menolak mengirim amunisi tandan kepada Ukraina, dan pemerintah Kanada yang menegaskan komitmennya untuk melarang penggunaan amunisi tandan.

"Kami tidak mendukung penggunaan amunisi tandan dan kami berkomitmen untuk menghentikan dampak amunisi tandan terhadap warga sipil, khususnya anak-anak," kata pemerintahan Kanada dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Sabtu (8/6/2023).

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan bahwa meski pihaknya terus mendukung Ukraina melawan invasi ilegal yang dilakukan Rusia, tetapi pihaknya merupakan bagian dari konvensi yang melarang penggunaan amunisi tandan.

Presiden AS Joe Biden sendiri, ketika ditanya wartawan mengapa AS memasok amunisi tandan saat ini, mengatakan kepada wartawan bahwa hal itu karena upaya untuk bertahan melawan Rusia telah "kehabisan amunisi".

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa serangan balasan Ukraina melawan pasukan Rusia berjalan lebih lambat dari yang diharapkan tetapi masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan mengenai peluang Kiev dalam meraih kemenangan, berdasarkan informasi dari pejabat senior Pentagon.

Colin Kahl, penasihat kebijakan utama Pentagon (sebutan bagi Departemen Pertahanan AS), seperti dikutip Reuters, berpendapat bahwa Rusia ternyata berhasil dalam memperkuat pertahanan dalam menghadapi serangan balasan Ukraina. Namun, dia menyatakan keyakinannya bahwa Kiev sedang melakukan yang terbaik dalam pertarungan yang sulit ini. Pasukan Ukraina disebut sedang menjajaki garis pertahanan Rusia untuk mencari titik lemahnya.

Kahl juga menyatakan bahwa pasokan amunisi tandan dimaksudkan untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki artileri yang cukup untuk menjaga serangan balasan yang sedang dilancarkan saat ini, yang dinilai berjalan sedikit lebih lambat dari yang diharapkan.

Pasokan amunisi bom tandan dari AS ke Ukraina memang akan sangat memperkuat persenjataan yang saat ini dimiliki Ukraina dalam menghadapi Rusia. Namun, bila tidak berhati-hati dalam penggunaannya,  dampak dari bom tandan akan berpotensi menambah kesengsaraan bagi para warga sipil yang terjebak di antara dua pihak yang sedang bertikai, bak ungkapan "gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah".

(*/tribun-medan.com/kompas tv)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved