Berita Sumut

ULAH MAFIA, Ratusan Hektar Hutan Mangrove di Kwala Gebang Berubah Jadi Tambak dan Kebun Sawit

Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Kwala Gebang, Buyung menyebutkan, ratusan hektar hutan mangrove awalnya beralih fungsi menjadi tambak.

Saat ini, sambung Atan, penghasilan nelayan di sana turun drastis.

Nelayan-nelayan tradisional sulit untuk mencari tangkapan sebagai sumber mata pencarian mereka. 

"Masyarakat di sini menolak keras perambahan dan perusakan hutan. Kami mendesak aparat penegak hukum (APH) dan pihak terkait untuk segera bertindak. Agar hutan mangrove dapat dilestarikan kembali seperti sediakala," ujar Atan. 

Hingga saat ini, alat berat jenis excavator masih melakukan perambahan pada kordinat 4.043722 LU, 98.416229 BT.

Pada koordinat tersebut, diketahui merupakan kawasan hutan sesuai dengan SK Menhut Nomor 579/Menhut-II/2014.

Bahkan, kayu-kayu bakau dari aktivitas perambahan, kerap dijadikan bahan baku bagi mafia pembuat arang.

Meski berulang kali tertangkap tangan, mafia arang tak pernah mengurungkan perbuatannya.  

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumatera Utara, Yuliani Siregar telah memerintahkan KPH 1 Wilayah Stabat, Esra Sardina Sinaga untuk menindaklanjutinya. 

"Akan ditindaklanjuti, sudah saya perintahkan KPH-nya. Kita lihat dulu kinerja ibu KPH yang baru," ujar Yuliani.

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved