Tewasnya Pak Ogah
Pria Ditemukan Tewas di Parit, Sang Istri Ungkap Kelakuan Tak Biasa Suaminya sebelum Meninggal
Nur Aini, istri mendiang Mardian alias Wakas, pak Ogah di depan gedung Kejati Sumut mengenang kejadian sebelum suaminya tewas.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Kemudian dia melihat jendela rumah sudah terbuka.
Sekitar pukul 08:00 WIB, seorang tetangganya datang. Ia mengabarkan kalau Andi dan suaminya ditemukan telungkup di parit di parit Jalan AH Nasution, tak jauh dari gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
Kaget bukan kepalang Nur pun langsung bergegas dan ternyata benar ada suaminya telungkup di air.
Seketika dia pun langsung menangis sejadinya melihat kondisi suaminya yang tragis.
Tak lama kemudian ia pun memutuskan pulang karena tak kuasa melihat sang suami.
"Saya terpukul sekali, sehat-sehat tahu-tahu dikabari sudah jadi mayat."
Mardian merupakan relawan lalu lintas di depan gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Tetapi dia juga sering membantu istrinya berdagang es di seberang suaminya ditemukan tewas.
Nur belum memiliki anak dari Mardian. Namun Mardian memiliki anak dari istri sebelumnya yang tinggal dengan ibu korban.
Dia berharap Polisi bisa mengungkap penyebab pasti kematian suaminya.
Dia merasa ada yang tidak beres dengan kematian Mardian.
"Semoga apapun yang terjadi segera terungkap,"harapnya.
Sebelumnya, dua mayat pria ditemukan tewas di dalam drainase Jalan AH Nasution, arah ke Simpang Pos, Jalan Letjen Jamin Ginting, tak jauh dari kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jumat (30/6/2023) pagi.
Mayat ditemukan di parit dengan posisi mengapung dan telungkup di depan sebuah gudang.
Ciri-ciri mayat yang pertama mengenakan kaos garis-garis berwarna biru putih. Dan kedua menggunakan kaos garis-garis berwarna merah.
Jarak keduanya ditemukan sekitar 3 meter dari mayat 1 ke mayat satunya lagi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nur-Aini-istri-mendiang-Mardian-alias-Wakas.jpg)