Breaking News

Berita Kesehatan

Berhubungan ala Doggy, dr Dara Jelaskan secara Medis: Menyenangkan karena Bisa Masuk Dalam Banget

Menyenangkan karena perempuan itu terasa terdorong banget, penis suaminya ke dalam vaginanya. Sehingga dia merasa lebih “eh”, lebih kena

ilustrasi/alodokter
ILUSTRASI - 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Posisi doggy style adalah salah satu posisi atau gaya yang bisa dicoba oleh pasangan saat bercinta.

Posisi ini umum dilakukan karena disebut-sebut dapat memberikan kepuasan dan sensasi penetrasi yang maksimal.

Namun, di balik itu, ada anggapan bahwa gaya bercinta ini dapat merusak vagina.

Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: Kapolres Binjai Dicopot Kapolri, Ini Reaksi AKBP Hendrick Situmorang Ditanya soal Pelecehan Polwan

Dikutip dari laman Dictionary, doggy style adalah gaya bercinta di mana wanita dalam posisi merangkak, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang dengan posisi berlutut.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin menjawab anggapan doggy style merusak vagina dalam akun Twitter-nya, @dokterdara.

"Doggy style dianggap bisa merusak vagina, atau malah menyenangkan? Saya jelaskan ya," tulisnya.

dr Dara menjelaskan bahwa gaya doggy style membuat penetrasi atau masuknya penis ke dalam vagina menjadi sangat dalam.

Baca juga: Puluhan Oknum Ormas Sok Jago, Pukul Sejumlah Pengunjung dan Pedagang Angkringan

Menurutnya, anggapan bahwa rahim terdorong hingga berisiko melonggar atau robeknya vagina tidaklah benar.

" doggy style ini menyenangkan karena perempuan itu terasa terdorong banget, penis suaminya ke dalam vaginanya. Sehingga dia merasa lebih “eh”, lebih kena," sambungnya.

Menurut dr Dara vagina adalah bagian tubuh wanita yang sangat lentur, oleh karena itu bagian tubuh ini tidak mudah rusak.

Bahaya Gurah Vagina Menurut dr Ardiansjah Dara, Rabu (17/5/2023)
dr Ardiansjah Dara Sjahruddin

"Bayi aja bisa keluar kok. Apalagi cuma penis," tambahnya

Namun, ada pengecualian dalam kasus-kasus tertentu, seperti hubungan seksual yang dipaksakan.

dr Dara mengatakan bahwa kerusakan pada vagina dapat terjadi jika ada paksaan.

Menurutnya, hal ini tidak berlaku jika tidak ada paksaan dalam berhubungan seks seperti doggy style atau gaya bercinta lainnya tidak berbahaya bagi vagina.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved