Prahara Rumah Tangga

Heboh Kasus Inses di Bukittingi, Anak Gauli Ibu Kandungnya Sendiri, Ternyata Sering Ngelem

Saat itu, si anak masih duduk di bangku SMA. Kini, dia sudah berusia 28 tahun.

Istimewa
Ilustrasi 

"Kami tes menggunakan metode-metode khusus, (juga) tampak sensorik otaknya sudah rusak," imbuh Sukendra.

Sukendra menduga, kondisi pemuda ini disebabkan zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

Yang bersangkutan telah mengaku sering ngelem sejak masih SMP.

Aktivitas tersebut membuat microsensorik otaknya jadi terganggu.

Lebih jauh pengaruhnya tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Pemuda itu kemudian melakukan persetubuhan dengan ibu kandungnya sejak SMA hingga sudah dewasa.

Ia juga sempat hendak menggauli adik perempuannya sendiri.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik. Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.

Sukendra menambahkan, pihaknya berusaha keras memberikan terapi kepada yang bersangkutan.

"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk."

"Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," ucap Sukendra.

Respons kepolisian

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal, mengaku telah mendengar kabar anak inses dengan ibu kandungnya.

Oleh karenanya, pihaknya masih mengumpulkan informasi guna melakukan pendalaman.

"Kami akan segera koordinasi dengan Wali Kota Bukittinggi, soal kasus inses ini."

"Di mana lokasinya dan kapan terjadinya, tentu butuh proses," terang Fetrizal.

Fetrizal belum bisa menentukan kasus ini ada unsur pidananya atau tidak.

Semua akan ditentukan setelah Polresta Bukittinggi sudah selesai mempelajarinya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved