Idul Adha 2023

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha

Satu ibadah wajib saat Idul Adha adalah melaksanakan sholat Idul Adha sesuai dengan syariat Islam.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
HO
Ilustrasi. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Satu ibadah wajib saat Idul Adha adalah melaksanakan sholat Idul Adha, sesuai dengan syariat Islam.

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Syarat untuk melaksanakan sholat ini antara lain beragama Islam, berakal, baligh, masuk atau selesai waktu salat, dan suci dari haid dan nifas.

Sholat Idul Adha sebaiknya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau di lapangan, namun jika tidak memungkinkan karena sakit bisa melaksanakan sholat sendirian.

Hukum sholat Idul Adha adalah sunnah mu'aqad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.

Pada dasarnya, sholat Idul Adha dapat dilaksanakan mulai dari setelah matahari terbit hingga waktu sholat Zuhur.

Namun, dianjurkan untuk melaksanakan sholat Idul Adha lebih awal agar memiliki waktu yang cukup untuk menyembelih hewan kurban.

Berikut Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha 2023

1. Membaca Niat

"Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa"

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."

2. Baca takbiratul ihram “Allahu Akbar” sambil mengangkat dua tangan.

3. Baca Doa Iftitah

Allaahu akbar Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.

Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved