Rusia vs Ukraina

Ukraina Lancarkan Serangan Balik, Putin: Pertempuran Sengit Sudah Berjalan Selama 5 Hari Terakhir

Pasukan Ukraina mulai melancarkan serangan balik ke posisi-posisi yang dikuasai militer Rusia dalam sepekan terakhir. Sampai Minggu (11/6/2023)

|
Editor: AbdiTumanggor
AP/SPUTNIK/KREMLIN POOL PHOTO/MIKHAIL KLIMENTYEV
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Gubernur Provinsi Amur, Vasily Orlov, melalui konferensi video di Kremlin di Moskwa, Rusia, Selasa (16/5/2023) lalu. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP) 

Tragedi Perang Ukraina, menurut Putin, berasal dari rentetan peristiwa tahun-tahun sebelumnya. Ia menuding rezim Kyiv saat ini sebagai pihak yang sepenuhnya bertanggung jawab atas tragedi ini. Rezim itu mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada 2014.

”Saya tidak bisa mengatakan bahwa serangan itu macet. Yang bisa saya katakan adalah bahwa upaya serangan balik yang telah dilakukan sejauh ini gagal. Tetapi potensi serangan rezim Kiev masih ada,” katanya.

Putin juga yakin, kepemimpinan militer Rusia realistis dalam menilai situasi. Militer rusia sekaligus akan melanjutkan operasinya dan akan terus merencanakan Tindakan-tindakan jangka pendek.

"Pertempuran sengit sudah berjalan selama lima hari terakhir. Contohnya, pertempuran sengit berlangsung dalam 48 jam terahir dan musuh gagal di semua operasinya."

Sehari sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim Ukraina telah memulai serangan balasan ke Rusia pada Jumat (9/6/2023). Namun, menurutnya, serangan balasan Ukraina itu gagal menembus pertahanan Rusia. "Kami dapat dengan pasti menyatakan bahwa serangan Ukraina ini telah dimulai dengan penggunaan cadangan strategis," kata Putin dalam konferensi pers di Sochi, Krasnodar Krai, Rusia pada Jumat (9/6/2023).

"Tetapi pasukan Ukraina tidak mencapai tujuan mereka di area pertempuran mana pun," tambahnya, dikutip dari The Moscow Times.

Putin mengatakan pertempuran berlanjut selama lima hari, dengan pertempuran sengit kemarin pada Jumat (9/6/2023) dan sehari sebelumnya pada Kamis (8/6/2023). Dia mengatakan pasukan Ukraina telah menderita kerugian yang signifikan tapi potensi ofensif pasukan Ukraina masih ada.

Presiden Rusia itu juga mengklaim militer Ukraina telah menderita korban yang jauh lebih banyak.

“Kami melihat pasukan rezim Ukraina menderita kerugian yang signifikan,” kata Putin.

“Diketahui bahwa pihak ofensif menderita kekalahan 3 banding 1 (ini semacam perbandingan klasik) tetapi dalam kasus ini, kerugiannya secara signifikan melebihi level klasik itu,” lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Vladimir Putin berharap komandan Rusia dapat menilai situasi secara realistis dan bertindak sesuai dengan itu.

Pemimpin Rusia itu juga mengakui, pasukan Moskow menghadapi kekurangan senjata modern. Ia kemudian menyatakan harapannya, industri militer Rusia akan segera dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Selama beberapa hari, tentara Rusia mengatakan pihaknya memukul mundur serangan di selatan Ukraina, yang akan menjadi fase pembukaan serangan balasan Ukraina.

Sebelumnya, Rusia menyatakan Ukraina telah kehilangan hingga 1.240 tentara dan 39 tank hanya dalam waktu 24 jam pada Jumat (9/6/2023).

"Lusinan kendaraan lapis baja dan unit artileri, termasuk yang disediakan oleh negara-negara Barat, juga dihancurkan," kata pejabat militer Rusia, dikutip dari RT.

Presiden Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova (komisioner hak anak Rusia) melakukan pertemuan beberapa bulan lalu. (BBC)
Presiden Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova (komisioner hak anak Rusia) melakukan pertemuan beberapa bulan lalu. (BBC)

Serangan Intensif Ukraina ke Rusia

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved