Kematian Mahasiswi USU

Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jenazah Mahasiswi USU, Kompol Faidir: Belum Ada Komentar dari Labfor

Kasus kematian Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang ditemukan tewas di rumah orangtua angkatnya di Komplek Rivera, masih misteri, Kamis (18/5/2023).

Menurut Pariono, ayah kandung korban, ia mulanya mendapat kabar duka itu dari keluarga. 

Lalu, Pariono mendatangi rumah orangtua angkat anaknya.

"Waktu itu saya lihat korban ini sudah terbungkus, lalu ada pihak kepolisian menyuruh saya mengambil Baygon, karena enggak ada yang berani ngambil," kata Pariono kepada Tribun-medan.com, Senin (8/5/2023).

Ia mengatakan, cairan anti nyamuk itu bukan kemasan botol.

"Baygon semprotan. Posisinya tertutup rapat, saya ambil saya serahkan kepada polisi," katanya.

Saat olah TKP berlangsung, handphone milik Mahira Dinabila sempat akan diserahkan ke polisi.

Tapi ayah angkat korban bernama Mawardi lantas tidak menyerahkannya.

Tidak tahu pasti, apa alasan Mawardi enggan menyerahkan handphone tersebut. 

"Polisi menanyakan barang bukti lagi sebuah handphone milik Mahira, tapi ditahan oleh bapak angkat nya, tidak diberikan kepada polisi," sambungnya.

Setelah olah TKP, jenazah Mahira Dinabila dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan menumpangi mobil ambulans. 

Lalu, Pariono kergi ke rumah sakit.

Sementara Mawardi, ayah angkat korban, pergi ke Polsek Patumbak

Pariono mengatakan, dia curiga dengan kematian anaknya yang begitu misterius.

Terlebih setelah mengetahui bahwa saat ditemukan, hanya bagian kepala saja yang membusuk.

Sementara bagian tubuh, masih dalam kondisi utuh. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved