Kematian Mahasiswi USU

Misteri Kematian Mahasiswi USU, Ibu Angkat Meninggal Diduga Jadi Alasan Mahira Akhiri Hidup

Ahli Psikologi turut dihadirkan polisi dalam mengungkap kasus kematian mahasiswi USU, Mahira Dinabila

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Ahli Psikologi dari Inauli Consulting, Irna Minauli (Hijab Hijau )saat menjelaskan hasil psikologi forensik penyebab mahasiswi USU Mahira Dinabila tewas. Dari analisisnya, penyebab kematian lantaran kurang mendapat dukungan sosial pasca ibu angkatnya meninggal dunia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Irna Minauli, ahli psikologi dari Irna Minauli Consulting turut dihadirkan dalam mengungkap kasus kematian mahasiswi USU, Mahira Dinabila.

Kematian Mahira Dinabila ini menjadi sorotan publik, karena keluarga dan sejumlah rekan korban merasa ada kejanggalan dalam kasus kematian korban.

Namun, setelah polisi melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah ahli, disimpulkan bahwa Mahira Dinabila meninggal dunia karena murni akhiri hidup. 

Baca juga: Ada Surat Wasiat Bertulis Tangan di Dekat Mayat Mahira Dinabila, Sama dengan Catatan Buku Kuliah

Dari hasil penelitian ahli psikologi, adapun hal yang mendorong korban untuk mengakhiri hidup minum racun karena ibu angkatnya, Yuli Anggraini dan ayah angkatnya Mawardi bercerai.

Kemudian, setelah perceraian itu, ibu angkatnya tersebut meninggal dunia pada tahun 2020 lalu. 

Sehingga, Mahira Dinabila diduga merasa tidak lagi mendapat kasih sayang maupun dukungan dari ibu angkatnya yang selama ini mencintai dan menyayanginya.

Ditambah lagi ayah sambungnya itu telah menikah lagi dengan wanita lain dan membuatnya merasa tersisihkan.

Baca juga: Mahasiswi USU Mahira Dinabila Tewas Minum Sianida, Ahli Forensik: Tak Ada Penganiayaan dan Rudapaksa

"Jika dilihat ada faktor pendahulunya dengan meninggalnya ibu angkatnya yang sangat dia cintai. Kemudian hal ini menimbulkan adanya ide bunuh diri, mengakhiri hidupnya untuk bisa kembali dengan ibu angkatnya tersebut yang sudah seperti ibunya," kata Irna Minauli, Selasa (19/9/2023).

Irna Minauli telah melakukan autopsi psikologis forensik terkait kematian mahasiswi USU Mahira Dinabila.

Dalam prosesnya, dia menemukan dan menganalisis beberapa bukti yang diduga sebagai faktor pendorong Ira, nama panggilan Mahira bunuh diri.

Antara lain yang dianalisis ialah riwayat pencarian di internet mengenai dosa seorang yang bunuh diri, catatan yang ada di dalam handphone, hingga postingan media sosialnya.

Baca juga: Periksa 33 Saksi Termasuk 5 Saksi Ahli, Mahasiswi USU Mahira Dinabila Dipastikan Minum Sianida

Lalu surat wasiat bertulis tangan yang dibuatnya pada 23 April berisikan kecamuk isi hatinya.

Dari analisis tersebut, dia juga memeriksa saksi-saksi yang dekat dengan keseharian Mahira.

Selain itu, Irna juga menduga, faktor ekonomi membuat Mahira bunuh diri lantaran khawatir tak bisa melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswi di Universitas Sumatera Utara.

Sebab, dalam surat riwayat yang ditulis, dia cuma mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu dari ayah angkatnya, Mawardi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved