Oknum Jaksa Peras Tersangka
Banyak Oknum Jaksa Nakal di Sumut, Ini Daftarnya, Berikut Respon Kejagung RI
Kejagung RI meminta awak media menanyakan beragam kasus oknum jaksa nakal yang diduga melakukan pemerasan ke Kejati Sumut
"Sulitnya memberantas narkoba, salah satunya karena problem seperti ini," terang Redi.
Ia mengatakan, Kejaksaan Tinggi Sumut perlu mengatensi kasus ini.
Baca juga: Penertiban dan Penegakan Tata Tertib, Lapas Labuhan Bilik Laksanakan Penggeledahan Insidentil
"Jika terbukti dan benar adanya, oknum tersebut layak diberhentikan dengan tidak hormat," ucapnya.
Redi juga meminta agar Asisten Pengawas Kejati Sumut untuk mendalami siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.
Bahkan, Redi juga meminta agar Kejari Batubara ikut diperiksa dalam kasus ini.
Terpisah, Kasi Penkum Kejati Sumut, Yos A Tarigan mengatakan laporan dugaan pemerasan itu sudah diterima pihaknya.
Baca juga: Dugaan Eks Ajudan Gubernur Sumut Jadi Calo Mahasiswa Siluman di USU, Pengamat: Tangkap Saja
"Informasi tersebut telah masuk ke Kejati Sumut. Dari informasi dari Kejari Batubara, diketahui berkas perkara tersebut saat ini di tahap penelitian berkas," kata Yos.
Yos mengatakan, jika nantinya ada informasi mengenai pemeriksaan kasus ini, ia akan menginformasikannya lebih lanjut.
Tribun-medan.com masih berupaya meminta komentar Jaksa Agung RI menyangkut kasus dugaan pemerasan yang ada di Kejari Batubara tersebut.
Oknum jaksa Kejari Tebingtinggi minta 'uang vitamin'
Oknum jaksa Kejari Tebingtinggi bernama Edwin Anasta Oloan Tobing atau Edwin Tobing diduga lakukan pemerasan modus minta 'uang vitamin'.
Adapun dugaan pemerasan itu dilakukan Edwin Anasta Oloan Tobing kepada korban pemukulan bernama Wanda Sri Wardani (30) yang terjadi pada Oktober 2021 lalu.
Total permintaan uang vitamin jaksa Edwin Tobing tersebut mencapai Rp 4,5 juta.
Dalam percakapan by phone antara jaksa dan keluarga Wanda, kedua belah pihak sepakat bertemu di Kedai Kopi Kopang - Jalan Dr Sutomo, Kota Tebingtinggi, Pukul 12.00 WIB lewat.
Baca juga: Terbongkar Oknum Jaksa di Tapsel Diduga Terlibat Kasus Mafia Tanah, Kini Diperiksa Kejaksaan Agung
Jaksa Edwin meminta percakapan jangan melalui telepon karena khawatir disadap.
Namun pembicaraan terus berjalan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ilustrasi-jaksa-nakal-nakal.jpg)