Musrenbang

Kesal, Edy Rahmayadi Sentil Kepala Bappeda Soal Video 1,5 Jam: Ini Sama dengan Kampanye

Edy Rahmayadi menyentil Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis soal video yang begitu lama durasinya hingga merasa mirip kampanye

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/RECHTIN HANI RITONGA
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Provinsi Sumatra Utara 2024 di Hotel Santika Medan, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menyentil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Hasmirizal Lubis terkait video berdurasi sekitar 1,5 jam yang ditayangkan saat pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Provinsi Sumatra Utara 2024 di Hotel Santika Medan, Rabu (12/4/2023).

Edy Rahmayadi menyebut video itu terlalu panjang dan terkesan sama dengan kampanye dirinya.

"Kalau dari awal disampaikan ini, pasti saya larang semua ini. Sekarang sudah jam 12.00 WIB, abis waktu diambil. Ini sama dengan kampanye ini. Ini kampanye. Dari mulai tadi becak menuju ke mari," ujar Edy saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Baca juga: CERITA Soraya, Pelajar Asal Medan yang Berpuasa di Belanda, Kaget Jam Buka Puasa yang Berubah-ubah

Mantan Pangkostrad itu juga menuturkan, banyak peserta Musrenbang yang bosan lantaran video yang memuji-muji dirinya itu berdurasi lebih dari 1 jam.

"Ini tahun kelima saya jadi gubernur hari inilah yang menjadi spesial ini. Tapi tadi terlalu panjang pak Bappeda. Sudah panjang, orang pun sudah bosan semua," katanya.

Edy Rahmayadi mengatakan, akibat durasi video yang panjang itu, waktunya untuk menyampaikan gagasan di Musrenbang jadi terpotong.

"Harusnya tadi saya panjang waktu saya disini banyak ngomong, tapi habis diambilnya (Kepala Bappeda). Harusnya banyak ngomong saya di sini mau saya habiskan supaya ke depan tinggal kerja. Ini kita selesaikan semua dengan sisa waktu yang ada," tuturnya.

Baca juga: Kronologis Mobil Pengangkut BBM Terbakar, Sempat Pecah Ban Sebelum Api Berkobar

Edy menuturkan, Musrenbang merupakan dokumen negara yang harus ada sebelum pelaksanaan pembangunan di daerah dilakukan.

"Ada kegiatan yang kita lakukan dalam musrenbang. Musrenbang ini adalah dokumen negara, sebenarnya tanpa musrenbang tak bisa kita bekerja. Tapi kita selalu mengabaikan hal ini. Bahkan ada yang mewakil-wakilkan saja datang di dalam musrenbang," ucapnya.

Namun, kata Edy, ia jadi enggan menyampaikan poin-poin itu secara lengkap karena waktu tidak memungkinkan.

Baca juga: Viral Motor Kurir Hangus Terbakar, Tetap Tersenyum Karena Berhasil Amankan Paket Konsumen

"Banyak kali sebenarnya ini tapi sudahlah, isinya menyanjung semuanya. Mudah-mudahan sanjungan-sanjungan ini ikhlas dan benar adanya. Kalau tadi sinisme sanjungan ini hanya bersifat menyindir karena itu sinisme, yang membuat itu berdosa, karena ini bulan puasa juga. Saya tak terlalu senang yang seperti itu tapi karena ini merupakan tugas saya," katanya.

Ia juga menyinggung pernyataan MC saat sesi pemanggilan warga penerima manfaat ke depan dan menyebut bantuan itu berasal dari uluran tangan Edy Rahmayadi 

"Katakanlah MC tadi itu katanya terima kasih uluran tangan gubernur. Ini salah ni MC, ini kewajiban kami untuk memfasilitasi rakyat kita semua. Bukan uluran tangan saya," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved