CERITA Soraya, Pelajar Asal Medan yang Berpuasa di Belanda, Kaget Jam Buka Puasa yang Berubah-ubah

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Soraya Sakinah adalah anak Medan yang kini sedang berkuliah S2 di Leiden University, Belanda.

Tahun ini adalah tahun pertama Soraya sapaan akrabnya berpuasa di Belanda.

Soraya mengaku harus menahan rindu, terutama menikmati masakan sang ibunda saat Ramadan seperti sekarang ini.

Diceritakan mahasiswi jurusan air and space law (advanced) ini mengaku sangat rindu jengkol klio buatan ibundanya. 

"Ini pengalaman pertama aku puasa di luar negeri. Cukup banyak yang membuat aku kaget mulai dari waktu puasa yang  lama dan beberapa hal lainnya," cerita Soraya.

Menurut Soraya, sebenarnya permasalahan puasa di Belanda bisa diatasi dengan baik kecuali satu hal. 

"Gak bisa nahannya itu rindu masakan jengkol klio buatan umi. Itu belum nemu yang sejenis di sini," tutur mahasiswi kelahiran 1995 ini.

Diceritakan Soraya, ia juga rindu makan makanan khas Provinsi Sumatera Utara.

"Aku juga ingin sekali makan ombus-ombus, apalagi kerang rebus, wah gak ada lawan sih," tuturnya.

Pengalaman pertama yang masih cukup kaget untuk dilewati Soraya ialah perbedaan waktu puasa. 

"Disini perbedaan waktu puasa dari hari ini dengan hari esok itu bedanya jauh kali. Jadi sebelum puasa besok nih, kita harus pastiin dulu malamnya, imsak dan  buka puasanya jam berapa dari handphone," terangnya. 

Kalau di Indonesia dikatakan Soraya, perbedaan jam saat berbuka dan sahur hanya beda satu atau dua menit saja.

"Kalau di Belanda tuh misal hari ini subuh jam 04.37 magrib jam 19.02. Besoknya Subuh bisa Jam 05.28 magribnya jam 20.07. Perbedaanya cukup jauh kan," terangnya. 

Menurut Soraya, saat ini puasa di Belanda memasuki musim mid season, perubahan dari winter ke wpring.

"Kalau winter kemarin enak, jam 5 sudah buka puasa. Tapi kalau musim mid season ini mataharinya terbenam cukup lama," jelasnya.