TRIBUN WIKI

Muhammad Rizki Delfian, Mantan Kurir Narkoba dan Bandar Judi yang Kini Berdakwah dari Rumah ke Rumah

Dalam bisnis dadu putar ini ia meraup keuntungan berlimpah. Orang-orang kalah hingga jutaan rupiah dalam permalam, begitu juga sebaliknya.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Muhammad Rizki Delfian (27), seorang mantan kurir narkoba dan bandar judi setelah bertaubat. Jika sebelumnya rumah ke rumah mengantar narkoba, kini rumah ke rumah berdakwah 

Baginya saat itu dialah pelajar SMK swasta yang paling banyak menghasilkan uang, hasil jerih payahnya karena karena mendapat upah besar dari bisnis haram.

Rasa gentar ataupun takut tak pernah ia rasakan.

Instingnyapun lambat laun mulai terasah.

Pernah seketika dia merasa akan dijebak seseorang langsung sadar. Sabu-sabu yang awalnya dibawanya langsung dibuang karena curiga dengan pemesan yang dikhawatirkan orang suruhan polisi.

"Itu tadi, untung aku sudah merasa janggal. Jadi kubuang, kubilang sama bos kayaknya dijebak. Ternyata waktu disuruh datang ambil sendiri gak mau dia yang pesan tadi,"ucapnya.

Seiring berjalannya waktu dan uang semakin banyak, Rizki mencoba bisnis baru ditempatnya mangkal.

Di belakang sebuah kedai ia dan kawan-kawannya nongkrong menjual narkotika mulai mengepakkan sayap.

Ia membuka judi dadu putar di sekitar Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Deliserdang 

Awalnya hanya beberapa orang yang bermain, tetapi lama kelamaan semakin ramai. Beberapa lapak pun dibuka dan dia sebagai bandarnya.

Dalam bisnis dadu putar ini ia meraup keuntungan berlimpah. Orang-orang kalah hingga jutaan rupiah dalam permalam, begitu juga sebaliknya.

Meski telah membuka usaha judi dadu putar, ia tetap menjalankan bisnis narkoba.

Rata-rata, baik yang kalah berjudi dan menang membeli narkoba dari bandar yang berada di depan pintu masuk lokasi judi.

Jika kalah maka sedikit la narkoba yang dibeli dari atasan Rizki. Namun jika menang, maka semakin banyak narkoba yang laku.

Berbeda dengan bisnis narkoba, lapak perjudian yang dibangunnya tak bertahan lama. Beberapa bulan kemudian lapaknya digrebek Polisi.

Untungnya, sebelum pengrebekan ia sudah mendapatkan bocoran kalau polisi akan datang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved